Berbagi tentang tips dan solusi bagi aktivitas profesional muda dengan nuansa spiritual yang menggugah.
Selasa, 27 November 2012
KIAT 1001 JALAN KESEMBUHAN
Banyak cara mengobati penyakit untuk menuju kesembuhan. Allah pun telah menjamin bahwa setiap sakit pasti ada obatnya. Ini bisa, menjadi gambaran dan motivasi untuk mengobati sakit, baik ringan atau berat. Jadi Alah memotivasi kita untuk tak pernah menyerah dalam mencari kesembuhan. Yang harus dingat, setiap pengobatan yang kita usahakan harus tetap dalam koridor syar'i.
MENGAPA BEROBAT ALTERNATIF?
Dewasa ini banyak orang memakai pengobatan alternatif ketimbang cara medis. Bahkan beberapa waktu lalu pengobatan alternatif ini sempat naik daun. Ada yang sampai terkagum-kagum dengan khasiatnya, karena saat baru pertama kali mencoba langsung merasakan hasilnya. Namun di balik semua itu orang memilih untuk berobat alternatif karena memiliki beberapa alasan diantaranya adalah :
Back to nature : kembali ke alam
Orang ingin kembali memakai segala sesuatu yang alami. Apalagi sebagian orang merasa jenuh dan bosan dengan mengkonsumsi bahan-bahan sintesis dan memakai bahan kimia berbahaya. Baik memakan / minuman ataupun obat
Memperkecil efek samping. Obat alternatif lebih kecil efek sampingnya di banding obat kimia.
Biaya lebih murah di banding berobat medis.
Mudah di dapat atau bisa di tanam sendiri misalnya untuk jamu (kunyit, temu giring dan sejenisnya bisa di tanam sendiri). Bisa juga membeli siap saji.
MACAM-MACAM PENGOBATAN ALTERNATIF
JAMU
Jamu di buat dari tumbuhan rempah-rempah yang bisa di dapat dengan mudah di sekitar rumah. Biasanya disajikan dengan cara dibuat minuman atau berwujud bubuk instan yang di haluskan dan siap saji. Jamu olahan bisa berwujud cair atau kering. Jamu yang dikeringkan bisa awet dalam jangka waktu lama.
Obat tradisional ini juga bisa dihasilkan dari tanaman buah / bunga, baik itu digunakan untuk obat dalam / obat luar(luka / keseleo). Bisa dikonsumsi langsung atau juga ditumbuk dibuat minuman. Untuk obat luar biasanya dengan cara dioleskan dan diurut. Ada juga obat yang didapat dari binatang.
HERBA
Saat ini obat-obatan herba banyak diminati. Selain sebagai perpaduan dari thibbun nabawi dan obat tradisional Indonesia, obat ini juga dilengkapi izin Depkes dan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Keampuhan telah banyak dibuktikan. Untuk lebih memudahkan mengkonsumsinya, obat herba ini dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk instan, ataupun cair. Pembuatan dari obat herba ini juga dipisah-pisahkan berdasarkan jenis-jenis penyakit dan cara penggunaannya untuk memudahkan konsumen. Harganya pun cukup terjangkau.
MADU
Madu adalah sari bunga yang dihasilkan oleh lebah. Madu dapat dimanfaatkan sebagai obat alami yang memiliki berpuluh-puluh manfaat, untuk pengobatan ataupun menjaga stamia. Madu bisa diminum langsung maupun diencerkan dengan air (seperti sirup). Bisa juga dicampurkan dalam jamu atau makanan.
Selain untuk obat dalam, madu bisa juga digunakan sebagai obat luar serta menjaga kesehatan dan kekencangan kulit. Selain jenis pengobatan diatas masih banyak lagi macam pengobatan tradisional lainnya, seperti menggunakan susu kuda liar, susu kambing, minyak zaitun, miyak kelapa (VCO) dan lain-lain.
BEKAM
Bekam adalah suatu pengobatan yang telah ada pada masa Rasulullah SAW. saat ini bekam sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Metode bekam tak ubahnya mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh yang dilakukan pada titik tertentu. Bekam terdiri atas 2 macam, yaitu bekam kering dan bekan basah, pada bekam kering tidak dilakukan penyayatan untuk mengeluarkan darah kotor.pada bekam basah, orang yang melakukan harus benar-benar mahir agar hasil yang dicapai maksimal, dan agar penyayatan tidak mengenai pembuluh darah / syaraf, serta setelah bekam luka kering, tidak membekas. Kadang sayatan diganti dengan menggunakan jarum khusus.saat dilakukan bekam basah, tekanan darah harus dalam kondisi stabil. Perlu diingat, semua alat yang digunakan untuk bekam harus dalam keadaan bersih dan steril.
TUSUK JARUM
Tusuk jarum diperkirakan telah dikenal masyarakat Cina semenjak ratusan tahun silam. Tusuk jarum adalah suatu metode pengobatan dengan menginjeksi tubuh pada titik-titik syaraf tertentu. Tusuk jarum disebut juga akupuntur. Akupuntur kadang juga digabungkan dengan pengobatan medis.
PIJAT REFLEKSI
Metode pengobatan ini juga dikenal luas di tengah masyarakat. Pijat refleksi biasanya memakai alat bantu berupa tongkat kecil / kayu yang digunakan untuk memijat titik-titik syaraf tertentu. Selain untuk mengendorkan syaraf juga untuk memperlancar peredaran darah. Bagian titik-titik syaraf tertentu yang diperkirakan mengalami gangguan, jika dipijat atau ditekan dengan ujung jari atau kayu pemijat akan terasa sakit. Namun jika tidak mengalami gangguan akan terasa biasa saja. Pijat refleksi bisa dilakukan sendiri. Jika kita tak tahu mana titik-titik syaraf yang harus dipijat, di toko-toko buku dapat kita jumpai dengan mudah. Buku petunjuk cara-cara pijat refleksi lengkap beserta gambar titik-titik syaraf untuk mempermudah pemijatan. Misalnya jika sakit kepala kita bisa memijat bagian sela jari antara ibu jari dan telunjuk, dan seterusnya.
YANG IN BUKAN PENGOBATAN ALTERNATIF!!!!
Pengobatan alternatif di atas hanyalah sebagian dari banyak jenis pengobatan. Namun tetaplah hati-hati memilihnya. Ada banyak jenis metode pengobatan ditawarkan dengan menjanjikan kesembuhan. Ada yang mengaku kyai dengan reputase penyembuhan ini dan itu, memakai rajah atau menggunakan media binatang untuk memindahkan penyakit, terkadang pula membekali pasien dengan benda-benda yang katanya "sudah diisi" sebagai penolak bala penyakit dan kesembuhan. Na'udzubillah. Sesungguhnya Allah meminta kita untuk berikhtiar dalam mencari kesembuhan, tapi tidak dengan cara-cara tercela, apalagi dengan cara-cara yang menjatuhkan kita dalam kesyirikan. Islam telah memberikan banyak pengobatan. Seperti thibbun nabawi dengan bekam, madu, minyak zaitun, dan lain-lain. Sekali lagi, semoga kita tidak terjebak dalam pengobatan tak syar'i, misalnya dengan mendatangi dukun dan sejenisnya. Dan ingat pula untuk selalu menjaga diri baik lahir maupun batin. (ummu deedat)
* Sumber : Majalah Nikah Volume 6 No. 11 (15 Februari-15 Maret 2008 / Shafar- Rabiul Awal 1429).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar