Jumat, 16 April 2010

THE PROPHETIC MANAGEMENT

THE PROPHETIC MANAGEMET



Satu hal asasi dalam prophetic management bermula dari prinsip ibda bi nafsik, mulai dari diri sendiri, sementara dalam pemahaman konvensional, management adalah sebuah upaya untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu, berarti management dalam pengertian konvensional selalu melibatkan orang lain atau ada obyek orang lain yang dipengaruhi agar mau bergerak atau termotivasi untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Oleh karena itu dalam management konvensional tidak mempersoalkan kapasitas siapa yang memanage atau manager itu sendiri seperti apa? Bagaimana moralitasnya peduli amat yang penting ketika dia memanage orang-orang yang bersamanya bisa berjalan dengan baik dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan baik. Sehingga acuan moralitas pribadi hampir tidak ada pengaruhnya terhadap performance yang bersangkutan. Katakanlah si manager tadi adalah seorang ahli maksiat no problem sepanjang ketika yang bersangkutan mampu menunjukkan kinerjanya dalam organisasi dan mampu membawa orang-orang yang dibawahinya mencapai tujuan organisasi. Sementara Rasul mengajarkan bahwa untuk melakukan perubahan kepada orang lain, haruslah perubahan itu dimulai dari diri sendiri, sehingga beliau mengatakan “ibda binafsik” , dan inilah yang sangat membedakan dengan manajemen konvensional, premisnya sederhana ketika seseorang telah mampu memanage dirinya sendiri sedemikian rupa, maka tentu dia akan lebih mudah memanage orang lain. Memanage diri jauh lebih berat disbanding memanage orang lain, salah satu yang terberatnya adalah ketika seseorang harus berjuang melawan hawa nafsunya sendiri, jelas memerlukan sebuah perjauangan yang tidak ringan. Ketika seseorang sudah terbiasa mengahdapi pertarungan hawa nafsunya sendiri maka dia akan lebih mudah untuk menghadapi pertarungan-pertarungan yang lainnya. Dan ini sudah sangat jelas tergambar dari sejarah para nabi, dimana beliau-beliau sebelum menerapkan segala sesuatu bagi para pengikutnya, maka beliau lah yang pertama kali memberi contoh sehingga hasilnya menjadi sangat efektif.

Fenomena saaat ini begitu banyak buku manajemen yang ditulis para pakar, dengan segudang pendekatan dan teori , hanya saja selalu saja terdapat kelemahan karena mereka tidak menemukan sebuah model yang dapat konsisten menjalankan seluruh teori tersebut, kadang si penulisnya sendiri tidak mampu menjalankan apa yang telah ditulisnya, dia hanya mampu berteori saja tanpa mampu melaksanakan, sehingga ketika dihadapkan kepada masalah-masalah yang riil seringkali mereka menjadi bingung.

Prophetic Management sangat kaya dengan contoh-contoh aplikasi manajerial yang dilakukan secara konsisten antara teori dan praktek yang telah dilakukan oleh para nabi yang mulia.ikuti dalam kajian berikutnya........

Bogor, 16 April 2010

Salam Sukses

Agus Siswanto

Tidak ada komentar: