Jumat, 16 April 2010

SUKSES ITU BERAWAL DARI IMPIAN

SUKSES ITU BERAWAL DARI IMPIAN

Oleh-oleh dari kegiatan MABIT (Malam Bina Insan Taqwa) Mahasiswa MABI Yayasan Bakti Insan Bogor, tanggal 25 Juli 2009.

By Agus Siswanto (Sekretaris Yayasan Bakti Insan Bogor)

Banyak cerita maupun nukilan sejarah atau success story dari beragam tokoh bisnis yang ketika mereka ditanya tentang kunci suksesnya adalah karena mereka dulunya punya impian (dream). Karena kata mereka dengan memiliki impian,maka impian itu menjadi selalu terbayang bayang dalam segenap aktivitas mereka, bahkan dikala raga menjadi lemah semangat, maka bayangan impian menjadi pemicu spirit untuk selalu bangkit dan bangkit.

Kisah menarik tentang impian ini, yang kemudian menjadi sebuah sesuatu yang fenomenal ketika seorang Andrea Hirata menuturkannya dalam Trilogi Laskar Pelangi. Dimana dia menceritakan kisah perjalanan hidupnya yang penuh onak dan duri,beragam haru biru antara kesedihan dan kegembiraan serta semangat yang tidak pernah kendor dalam menghadapi rintangan apapun, karena dia memiliki impian, Sorbone,Edensor dll.

Impian yang senantiasa tervisualisasi, maka secara perlahan-lahan akan termemori dalam Pikiran Bawah Sadar kita ,dan menjadi sebuah data base, sehingga manakala diperlukan oleh pikiran sadar kita, maka file-file tersebut dengan mudah di ”search” dan akan muncul, sehingga dapat menggerakkan organ-organ yang lain untuk ”bangkit” menuju atau meraih impian tersebut. Sehingga dalam banyak kesempatan pada institusi bisnis MLM, senantiasa diajarkan pada langkah pertama mereka bergabung, maka yang harus dimiliki oleh mereka member yang baru, adalah ”dream”, ya mereka harus mengeksiskan ”dream” tersebut secara nyata dan visual dalam bentuk Foto Rumah yang wah, foto mobil yang wah, Foto tujuan Traveling di tempat yang paling eksotis di dunia, dll. Bahkan diajarkan pula agar foto-foto visualisasi atas ”dream”nya mereka ditempatkan ditempat tempat mereka yang paling strategis seperti di kamar pribadi dan tempat-tempat lainnya. Hal ini dilakukan tidak lain dan tidak bukan agar ”dream” tersebut mudah tervisualisasikan dan menjadi daya ungkit semangat/spirit untuk mencapainya.

Berkaca kepada kisah sukses pendidikan ala Rasulullah SAW, sejarah telah membuktikan bahwa di dunia ini generasi beliau, generasi para sahabat, generasi tabiin, dan generasi tabiut tabiin diakui memiliki kualitas sumberdaya insani yang paling unggul, dan bahkan sampai hari kiamat pun tidak akan pernah ada generasi berikutnya yang mampu menggungguli generasi tersebut. Mereka adalah generasi yang memiliki kesuksesan bukan hanya di dunia saja tetapi juga sukses di akhirat, bahkan catatan sukses di dunia mereka sering luput dari perhatian kita padahal fakta menunjukkan sebagai berikut (dikutip dari : spiritualpreneurship.com)
Kekayaan Umar bin Khattab ra
• Mewariskan 70.000 properti (ladang pertanian) seharga @ 160juta (total Rp 11,2 Triliun)
• Cash flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau 233 Miliar/bulan.
• Simpanan = hutang dalam bentuk cash
Kekayaan Utsman bin ‘Affan ra
• Simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham kurang lebih Rp. 200 Milyar
• Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
• Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)
Kekayaan Zubair bin Awwam ra
• 50 ribu dinar kurang lebih Rp. 60 Milyar
• 1000 ekor kuda perang
• 1000 orang budak
Kekayaan Amr bin Al-Ash ra
• 300 ribu dinar kurang lebih Rp. 360 Milyar
Kekayaan Abdurrahman bin Auf ra
• Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
• Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar)
Bukan hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan
Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
• Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
• Pemerintah/masyarakat mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)
Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
• Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
• Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)
Jelas sekali bahwa kesuksesan mereka bukan hanya dalam dimensi duniawi saja tapi juga ukrowinya, dan ini terekam dalam Kitab Al Quran, dimana Allah SWT pun meridloi mereka, “Dan orang-orang yang terdahulu dari orang-orang Muhajirin dan Anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada- Nya ( At Taubah : 100).

Dalam konteks ini Rasulullah SAW, telah mengajarkan pula kepada para sahabatnya tentang impian-impian itu, apakah impian tersebut? Impian tertinggi yang merupakan ”Reward” adalah Surga dan impian yang berupa ”punishment” adalah Neraka. Rasulullah SAW dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan para sahabatnya senantiasa mengingatkan tentang impian-impain tersebut, bahkan para sahabatpun tervisualisasi dengan sangat gambalangnya tentang Apa itu Surga dan Apa itu Neraka, bagaimana kehidupan di dalamnya, sehingga atas visualisasi yang gamblang tersebut maka mereka menjadi begitu termotivasi untuk meraihnya, dan Rasulullah SAW pun mengajarkan tentang cara,metode,jalan untuk mewujudkan impian tersebut melalui ”sunnah-sunnahnya yang shahih”.

Pada generasi sahabat dan generasi unggul berikutnya, mereka jelas memiliki impian yang nilainya melebihi impian apapun didunia ini, ketika jalan-jalan menuju terwujudnya impain surga itu dicapai dan diraih maka ,dengan sendirinya kesuksesan dunia pun mengikutinya. Karena pada diri insan-insan yang bertaqwa dan komitmen mengikuti sunnah Rasululloh SAW, maka dalam dirinya dengan sendirinya melekat pula karakter-karakter yang menjadi prasyarat untuk mencapai kesuksesan duniawi dalam hal apapun, seperti disiplin,tangguh, pantang menyerah, sungguh-sungguh,kerja keras, istiqomah, syukur dan sabar serta karakter lainnya.

Oleh karena itu maka apabila kita mencari ”modeling” untuk menggapai sukses duniawi dan ukhrowi maka tiada lain adalah pada diri Rasulullah SAW dan para sahabat serta generasi unggulan yang tadi disebutkan, Insya Allah kesuksesan itu dapat kita gapai.amin.

Tidak ada komentar: