Selasa, 21 Desember 2010

Tips Sehat :SEHAT NIKMAT TERBESAR SETELAH IMAN

SEHAT DALAM TIMBANGAN ISLAM, MENCANGKUP JASMANI DAN ROHANI

Allah SWT melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita dengan jumlah yang melimpah. Berkat hal itu, kita dapat menjalankan aktivitas hidup ini dengan baik. Bahkan jika kita persembahkan seluruh waktu yang ada untuk bersyukur atas sebuah karunia-Nya saja, rasanya tidak akan cukup. Bahkan lagi, kita tidak sanggup mengkalkulasi secara matematis Kemahapemurahan Allah SWT atas karunia ini. Satu diantara bentuk karunia terbesar adalah kesehatan.

Terkait dengan ini Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa yang badannya sehat dan hidup aman di tengah masyarakatnya serta memiliki makanan untuk hari itu, mak seolah-olah dunia seisinya telah diberikan kepadanya.” (Riwayat At-Tirmidzi).

Dalam hadist lain disebutkan : ”Nikmat pertama yang ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat yaitu apabila ditanyakan kepadanya, tidakkah telah kami sehatkan badanmu dan telah Kami segarkan (kenyangkan) kamu dengan air yang dingin.”(Riwayat At-Tirmidzi).



Kesehatan merupakan nikmat yang istimewa dan salah satu dari nikmat terbesar setelah nikmat Iman dan Islam. Nikmat itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban di depan mahkamah Kemahakuasaan Allah Azza wa jalla. Rasulullah SAW bersabda, ”Mohonlah kepada Allah kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan (keselamatan). (Riwayat Ibnu majah).



Beliau menambahkan. ”Jika salah seorang keturunan Adam hanya memiliki keislaman dan kesehatan, maka hal itu sudah cukup bagi dirinya.”

Satu lagi Hadist yang mahsyur di telinga kita menjelaskan,”Pergunakanlah lima hal sebelum datangnya lima perkara : muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit dan hidup sebelum mati.” (Riwayat Muslim)



Sehat (Al-shihah), dalam Islam bukan sesuatu yang berhubungan dengan fisik (jasmani), melainkan menyangkut masalah psikis (jiwa). Inilah yang dikenal dengan konsep al-Shihah wa afiyat atau yang lebih akrab dengan sebutan sehat wal’afiat.

Maksud dari konsep itu adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami sehat secara paripurna sehat jasmani dan rohani atau fisik dan spikis. Jika makna sehat lebih berhubungan dengan masalah fisik ragawi, makna Al-afiat ialah segala bentuk perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam tipu daya.

Itulah sebabnya kita diajarkan untuk senantiasa membaca wirid pagi dan petang memohon limpahan kesehatan dan keselamatan dari berbagai macam tipu daya. Selagi kita mengarungi kehidupan, tidak mustahil muncul gangguan dan tipu daya dari golongan jin dan manusia yang bisa menghadirkan kejahatan dan keburukan. ”Ya Allah sehatkanlah badanku,ya Allah sehatkanlah pendengaranku, ya Allah sehatkanlah penglihatanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.”(Riwayat Abu Daud)



Allah SWT berfirman, ”Katakanlah, ’Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersenbunyi, yang membisikan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia,: (Al-Falaq : 1-5)



Disini dapat dijelaskan bahwa orang yang mendapatkan karunia sehat wal’afiat adalah mereka yang mendapatkan kesehatan fisik dan psikis, mental spiritual, yang kemudian ditujukan untuk menjalankan aktifitas sesuai dengan tujuan pencipta-Nya.

Sebagai bentuk syukur nikmat atas karunia sehat ini kita diperintahkan untuk senantiasa menjaga dan memelihara kesehatan fisik maupun psikis serta mental-spiritual kita.

Guru besar terbaik dalam masalah keteladanan dalam memelihara kesehatan tidak lain adalah Nabi besar Muhammad SAW. Rasulullah adalah ”dokternya” para ”dokter”, yang mendapat didikan langsung dari Allah SWT. Beliau bersabda, ”Aku telah mendapatkan pendidikan yang terbaik dari Tuhanku.”
Dalam surat An-Najm : 4 disebutkan, ”Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya ).” Maka dari itu Hadist-Hadist Rasulullah SAW telah lebih dahulu membahas penyakit dan cara-cara penyembuhannya dari pada kajian-kajian kontemporer.

Bahkan salah satu universitas Eropa memasukan Hadist Rasulullah yang mulia dalam pengantar kuliah kedokteran. Bunyi teks Hadist itu adalah, ”Barang siapa yang Allah kehendakikebaikan maka Allah akan memberikan ujian kepadanya.” (Riwayat Bukhari).



* Sumber Majalah Suara Hidayatullah Edisi Khusus 2010

Tidak ada komentar: