Minggu, 18 April 2010

my office


my office

Gedung Dakwah Bakti Insan, Ruko Simpang YAsmin, JL.KH.Soleh Iskandar No. 1 Bogor

Jumat, 16 April 2010

SUKSES ITU BERAWAL DARI IMPIAN

SUKSES ITU BERAWAL DARI IMPIAN

Oleh-oleh dari kegiatan MABIT (Malam Bina Insan Taqwa) Mahasiswa MABI Yayasan Bakti Insan Bogor, tanggal 25 Juli 2009.

By Agus Siswanto (Sekretaris Yayasan Bakti Insan Bogor)

Banyak cerita maupun nukilan sejarah atau success story dari beragam tokoh bisnis yang ketika mereka ditanya tentang kunci suksesnya adalah karena mereka dulunya punya impian (dream). Karena kata mereka dengan memiliki impian,maka impian itu menjadi selalu terbayang bayang dalam segenap aktivitas mereka, bahkan dikala raga menjadi lemah semangat, maka bayangan impian menjadi pemicu spirit untuk selalu bangkit dan bangkit.

Kisah menarik tentang impian ini, yang kemudian menjadi sebuah sesuatu yang fenomenal ketika seorang Andrea Hirata menuturkannya dalam Trilogi Laskar Pelangi. Dimana dia menceritakan kisah perjalanan hidupnya yang penuh onak dan duri,beragam haru biru antara kesedihan dan kegembiraan serta semangat yang tidak pernah kendor dalam menghadapi rintangan apapun, karena dia memiliki impian, Sorbone,Edensor dll.

Impian yang senantiasa tervisualisasi, maka secara perlahan-lahan akan termemori dalam Pikiran Bawah Sadar kita ,dan menjadi sebuah data base, sehingga manakala diperlukan oleh pikiran sadar kita, maka file-file tersebut dengan mudah di ”search” dan akan muncul, sehingga dapat menggerakkan organ-organ yang lain untuk ”bangkit” menuju atau meraih impian tersebut. Sehingga dalam banyak kesempatan pada institusi bisnis MLM, senantiasa diajarkan pada langkah pertama mereka bergabung, maka yang harus dimiliki oleh mereka member yang baru, adalah ”dream”, ya mereka harus mengeksiskan ”dream” tersebut secara nyata dan visual dalam bentuk Foto Rumah yang wah, foto mobil yang wah, Foto tujuan Traveling di tempat yang paling eksotis di dunia, dll. Bahkan diajarkan pula agar foto-foto visualisasi atas ”dream”nya mereka ditempatkan ditempat tempat mereka yang paling strategis seperti di kamar pribadi dan tempat-tempat lainnya. Hal ini dilakukan tidak lain dan tidak bukan agar ”dream” tersebut mudah tervisualisasikan dan menjadi daya ungkit semangat/spirit untuk mencapainya.

Berkaca kepada kisah sukses pendidikan ala Rasulullah SAW, sejarah telah membuktikan bahwa di dunia ini generasi beliau, generasi para sahabat, generasi tabiin, dan generasi tabiut tabiin diakui memiliki kualitas sumberdaya insani yang paling unggul, dan bahkan sampai hari kiamat pun tidak akan pernah ada generasi berikutnya yang mampu menggungguli generasi tersebut. Mereka adalah generasi yang memiliki kesuksesan bukan hanya di dunia saja tetapi juga sukses di akhirat, bahkan catatan sukses di dunia mereka sering luput dari perhatian kita padahal fakta menunjukkan sebagai berikut (dikutip dari : spiritualpreneurship.com)
Kekayaan Umar bin Khattab ra
• Mewariskan 70.000 properti (ladang pertanian) seharga @ 160juta (total Rp 11,2 Triliun)
• Cash flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau 233 Miliar/bulan.
• Simpanan = hutang dalam bentuk cash
Kekayaan Utsman bin ‘Affan ra
• Simpanan uang = 151 ribu dinar plus seribu dirham kurang lebih Rp. 200 Milyar
• Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar
• Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M)
Kekayaan Zubair bin Awwam ra
• 50 ribu dinar kurang lebih Rp. 60 Milyar
• 1000 ekor kuda perang
• 1000 orang budak
Kekayaan Amr bin Al-Ash ra
• 300 ribu dinar kurang lebih Rp. 360 Milyar
Kekayaan Abdurrahman bin Auf ra
• Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
• Dalam satu kali duduk, pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu dinar)
Bukan hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan
Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas),
• Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596)
• Pemerintah/masyarakat mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)
Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas)
• Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)
• Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)
Jelas sekali bahwa kesuksesan mereka bukan hanya dalam dimensi duniawi saja tapi juga ukrowinya, dan ini terekam dalam Kitab Al Quran, dimana Allah SWT pun meridloi mereka, “Dan orang-orang yang terdahulu dari orang-orang Muhajirin dan Anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada- Nya ( At Taubah : 100).

Dalam konteks ini Rasulullah SAW, telah mengajarkan pula kepada para sahabatnya tentang impian-impian itu, apakah impian tersebut? Impian tertinggi yang merupakan ”Reward” adalah Surga dan impian yang berupa ”punishment” adalah Neraka. Rasulullah SAW dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan para sahabatnya senantiasa mengingatkan tentang impian-impain tersebut, bahkan para sahabatpun tervisualisasi dengan sangat gambalangnya tentang Apa itu Surga dan Apa itu Neraka, bagaimana kehidupan di dalamnya, sehingga atas visualisasi yang gamblang tersebut maka mereka menjadi begitu termotivasi untuk meraihnya, dan Rasulullah SAW pun mengajarkan tentang cara,metode,jalan untuk mewujudkan impian tersebut melalui ”sunnah-sunnahnya yang shahih”.

Pada generasi sahabat dan generasi unggul berikutnya, mereka jelas memiliki impian yang nilainya melebihi impian apapun didunia ini, ketika jalan-jalan menuju terwujudnya impain surga itu dicapai dan diraih maka ,dengan sendirinya kesuksesan dunia pun mengikutinya. Karena pada diri insan-insan yang bertaqwa dan komitmen mengikuti sunnah Rasululloh SAW, maka dalam dirinya dengan sendirinya melekat pula karakter-karakter yang menjadi prasyarat untuk mencapai kesuksesan duniawi dalam hal apapun, seperti disiplin,tangguh, pantang menyerah, sungguh-sungguh,kerja keras, istiqomah, syukur dan sabar serta karakter lainnya.

Oleh karena itu maka apabila kita mencari ”modeling” untuk menggapai sukses duniawi dan ukhrowi maka tiada lain adalah pada diri Rasulullah SAW dan para sahabat serta generasi unggulan yang tadi disebutkan, Insya Allah kesuksesan itu dapat kita gapai.amin.

THE PROPHETIC MANAGEMENT

THE PROPHETIC MANAGEMET



Satu hal asasi dalam prophetic management bermula dari prinsip ibda bi nafsik, mulai dari diri sendiri, sementara dalam pemahaman konvensional, management adalah sebuah upaya untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu, berarti management dalam pengertian konvensional selalu melibatkan orang lain atau ada obyek orang lain yang dipengaruhi agar mau bergerak atau termotivasi untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Oleh karena itu dalam management konvensional tidak mempersoalkan kapasitas siapa yang memanage atau manager itu sendiri seperti apa? Bagaimana moralitasnya peduli amat yang penting ketika dia memanage orang-orang yang bersamanya bisa berjalan dengan baik dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan baik. Sehingga acuan moralitas pribadi hampir tidak ada pengaruhnya terhadap performance yang bersangkutan. Katakanlah si manager tadi adalah seorang ahli maksiat no problem sepanjang ketika yang bersangkutan mampu menunjukkan kinerjanya dalam organisasi dan mampu membawa orang-orang yang dibawahinya mencapai tujuan organisasi. Sementara Rasul mengajarkan bahwa untuk melakukan perubahan kepada orang lain, haruslah perubahan itu dimulai dari diri sendiri, sehingga beliau mengatakan “ibda binafsik” , dan inilah yang sangat membedakan dengan manajemen konvensional, premisnya sederhana ketika seseorang telah mampu memanage dirinya sendiri sedemikian rupa, maka tentu dia akan lebih mudah memanage orang lain. Memanage diri jauh lebih berat disbanding memanage orang lain, salah satu yang terberatnya adalah ketika seseorang harus berjuang melawan hawa nafsunya sendiri, jelas memerlukan sebuah perjauangan yang tidak ringan. Ketika seseorang sudah terbiasa mengahdapi pertarungan hawa nafsunya sendiri maka dia akan lebih mudah untuk menghadapi pertarungan-pertarungan yang lainnya. Dan ini sudah sangat jelas tergambar dari sejarah para nabi, dimana beliau-beliau sebelum menerapkan segala sesuatu bagi para pengikutnya, maka beliau lah yang pertama kali memberi contoh sehingga hasilnya menjadi sangat efektif.

Fenomena saaat ini begitu banyak buku manajemen yang ditulis para pakar, dengan segudang pendekatan dan teori , hanya saja selalu saja terdapat kelemahan karena mereka tidak menemukan sebuah model yang dapat konsisten menjalankan seluruh teori tersebut, kadang si penulisnya sendiri tidak mampu menjalankan apa yang telah ditulisnya, dia hanya mampu berteori saja tanpa mampu melaksanakan, sehingga ketika dihadapkan kepada masalah-masalah yang riil seringkali mereka menjadi bingung.

Prophetic Management sangat kaya dengan contoh-contoh aplikasi manajerial yang dilakukan secara konsisten antara teori dan praktek yang telah dilakukan oleh para nabi yang mulia.ikuti dalam kajian berikutnya........

Bogor, 16 April 2010

Salam Sukses

Agus Siswanto

Jumat, 09 April 2010

SATU TAMPARAN UNTUK TIGA PERTANYAAN

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:

1. Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir

3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat
dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki
unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?

Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari
saya hari ini?

SELAMAT JUMPA KEMBALI

Kepada segenap sahabat

Mohon maaf apabila blog ini baru di update kembali,karena sesuatu dan lain hal blog ini sempat terbengkelai, Insya Allah diwaktu-waktu yang akan datang dapat senantiasa hadir kembali ditengah-tengah profesional muda. terima kasih salam sukses selalu

Wassalam