TIDAK ADA YANG TAK MUNGKIN
PAUL ARDEN ADALAH pakar berpikir kreatif kaliber internasional. Karena terbiasa berpikir kreatif, maka ia mempnyai prinsip ‘tak ada yang tak mungkin’. Berikut ini adalah pemikirannya tentang bagaimana caranya kita bisa meraih hal-hal yang kita sangka tak mungkin kita dapatkan :
1. Bercita-citalah melebihi kemampuan anda
2. Jangan pedulikan batas kemampuan anda
3. Lakukanlah hal-hal yang menurut anda mampu anda kerjakan
4. Bila anda pikir anda tidak bisa diterima bekerja di perusahaan terkemuka, jadikanlah itu cita-cita anda
5. Bila anda pikir anda tidak mampu memiliki perusahaan sendiri, jadikanlah itu cita-cita anda
6. Milikilah visi, dan susunlah langkah-langkah untuk membuat visi itu menjadi kenyataan
Camkanlah : tak ada yang tak mungkin
It’s not how you are, it’s how god you want to be
Berbagi tentang tips dan solusi bagi aktivitas profesional muda dengan nuansa spiritual yang menggugah.
Jumat, 22 Juli 2011
Minggu, 17 Juli 2011
KIAT "MEMENEJ" WAKTU BAGI PROFESIONAL
1.SELESAIKAN PEKERJAAN sehari-hari – utamakan masalah yang terpenting dahulu.
2.Untuk menghemat waktu, kelompokkan aktivitas-aktivitas sejenis dan yang saling berkaitan.
3.Bagilah tugas-tugas besar menjadi langkah-langkah yang bisa dikerjakan.
4.Buat jadwal waktu untuk setiap proyek.
5.Untuk memperoleh hasil maksimal, berkonsentrasilah dan rampungkan tugas selangkah
demi selangkah.
6.Untuk mempertahankan semangat agar tetap tinggi, selesaikan setiap tugas dengan
tuntas.
7.Untuk mencegah penundaan- ”KERJAKAN TUGAS ITU SEKARANG JUGA”.
Sumber : DEBRA SMITH "Management Development Seminar"
2.Untuk menghemat waktu, kelompokkan aktivitas-aktivitas sejenis dan yang saling berkaitan.
3.Bagilah tugas-tugas besar menjadi langkah-langkah yang bisa dikerjakan.
4.Buat jadwal waktu untuk setiap proyek.
5.Untuk memperoleh hasil maksimal, berkonsentrasilah dan rampungkan tugas selangkah
demi selangkah.
6.Untuk mempertahankan semangat agar tetap tinggi, selesaikan setiap tugas dengan
tuntas.
7.Untuk mencegah penundaan- ”KERJAKAN TUGAS ITU SEKARANG JUGA”.
Sumber : DEBRA SMITH "Management Development Seminar"
10 KARAKTER PEMIMPIN
DALAM SEMINAR UNTUK para eksekutif yang telah diselenggarakan selama 4 tahun oleh Universitas Santa Clara dan konsultan manajemen Tom Peters Group, lebih dari 5.200 manajer senior telah ditanyai tentang karakter pemimpin. Inilah 10 karakter yang paling dikagumi dari seorang pemimpin :
1. Jujur
2. Kompeten
3. Memiliki visi jauh ke depan
4. Inspirasional
5. Cerdas
6. Adil
7. Berwawasan luas
8. Berani
9. Tidak mencla-mencle
10. Imajinatif
Sumber : Secret of Executive Success
1. Jujur
2. Kompeten
3. Memiliki visi jauh ke depan
4. Inspirasional
5. Cerdas
6. Adil
7. Berwawasan luas
8. Berani
9. Tidak mencla-mencle
10. Imajinatif
Sumber : Secret of Executive Success
Sabtu, 16 Juli 2011
TIPS MENGOBATI SEGALA PENYAKIT UNTUK PARA PROFESIONAL (SHODAQOHLAH)!!!
OBAT SEGALA PENYAKIT
Menurut pengalaman pasien
Penyakit di zaman ini telah menyebar dan bermacam-macam tidak mengenal tempat, waktu atau korban, bahkan sebagiannya sangat menyulitkan para dokter dalam mengobatinya, seperti kanker dan sejenisnya sekalipun ada terapi untuk itu. Allah tidak mengirim penyakit melainkan ada obatnya, akan tetapi belum diketahui obatnya karena sebuah hikmah yang agung yang diinginkan Allah SWT. Barangkali termasuk sebab terbesar dari berbagai macam penyakit ini adalah maksiat dan pelanggaran syariat yanh di lakukan terang-terangan tanpa tedeng aling-aling. Oleh sebab itulah beragam penyakit tersebut menyerang dan menjangkiti hamba, Allah SWT berfirman yang artinya :
“ Dan apa saja musibah yg menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30)
Termasuk hikmah belum ditemukan obat atas sebagian penyakit adalah ujian Allah bagi hamba-hamba-Nya di dunia yang penuh musibah, bencana, dan penyakit. Ketika saya banyak pasien mengerang kesakitan, banyak orang yang membutuhkan pengobatan menahan derita mengetuk setiap pintu dan mengambil semua sebab, hanya saja mereka melewatkan pintu Rabb Al Arban, maka kaliamat ini saya hadiahkan kepada setiap yang sakit untuk meringankan rintihannya, menghilangkan keluh kesahnya, serta mengobati rasa sakitnya. Wahai anda yang sedang sakit yang sedang merana,wahai anda yang resah gelisah, wahai orang yang diuji dengan penyakit lagi buta, semoga keselamatan dilimpahkan pada anda seukuran hebatnya rintihan anda, sebanyak air mata anda yang tertumpah, semoga keselamatan dilimpahkan kepada anda sebanyak ungkapan duka nestapa yang keluar dari bibir anda.
Sakit ini telah memutus hubungan anda dari manusia, dari sehat menjadi sakit, manusia sedang tertawa sementara anda menagis menahan derita. Rasa sakit anda tidak bisa dialihkan sekalipun dengan tidur, betapa sangat anda mengharapkan kesembuhan walau beberapa besarnya biaya yang harus anda keluarkan.
Saudaraku yang sedang sakit, aku tidak ingin menambah lukamu menganga, justru aku ingin memberikan obat mujarab kepadamu. Aku ingin melihat engkau istirahat dengan tenang dengan izin Allah, dari kesakitan selama ini. Sesungguhnya obat yang kumaksud ada dalam sabda Rasulullah SAW yanh artinya :
“Obatilah orang – orang sakit diantaramu dengan sedekah” (HR. Baihaqi. Hadits ini di hasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)
Benar saudaraku, sedekahlah obatnya, sedekah dengan niat mencari kesembuhan dari Allah. Mungkin engkau telah banyak bersedekah, akan tetapi semuanya tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari sakit, karena itu cobalah sekarang juga, dan percayalah Allah akan memberi kesembuhan kepadamu, kenyangkan orang fakir, atau biayai anak yatim, atau dukunglah proyek sosial yang baik atau sedekah jariyah.
Sungguh sedekah itu bisa mengangkat segala penyakit, segala musibah dan malapetaka, banyak orang yang diberi petunjuk oleh Allah telah merasakan hal ini, mereka menemukan bahwa pengobatan rohani lebih mujarab daripada obat materi. Rasulullah SAW juga mengobati dengan doa-doa, demikian pula generasi salaf, mereka bersedekah sesuai dengan tingkat sakit dan musibah, mereka menginfaqkan sesuatu yang paling berharga dari milik mereka. Jangan pelit dan bakhil terhadap diri sendiri jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Ingatlah kesempatan telah datang.
Dikisahkan bahwa ada seorang bertanya kepada Abdullah bin Al-Mubarak ra. Tentang sakit yang ia rasakan pada dua lututnya sejak tujuh tahun lalu. Ia telah berusaha mengobatinya dengan segala macam pengobatan, bertanya kepad apara dokter tetapi tidak berguna. Ibn Al-Mubarak berkata, “Coba kamu gali sumur, karena orang-orang membutuhkannya, aku mengharapkan air bersumber di sana, dan darah (sakit) yang kau derita sembuh karenanya.” Ia pun segera melakukannya, dan sembuh. (kisah ini disebutkan dalam ShahihAt-Targhib).
Dikisahkan ada seorang terserang kanker, ia berkeliling dunia mencari obatnya tetapi tidak berhasil juga, kemudian ia bersedekah kepada ibu anak-anak yatim, dan Allah pun memberi kesembuhan kepadanya.
Kisah lain diceritakan kepadaku oleh pelakunya sendiri. Ia mengatakan, ”Aku punya anak perempuan kecil, ia terserang penyakit ditenggorokannya. Aku membawanya ke rumah sakit dan telah banyak ku tanyakan kepada para dokter, tetapi semuanya tidak berguna. Penyakitnya semakin akut, bahkan hampir saja aku sakit karena sakitnya yang benar-benar membingungkan keluarga. Akhirnya kami hanya bisa memberinya suntikan untuk meringankan rasa sakit, dan kami pun berputus asa kecuali dari rahmat Allah. Suatu saat muncul harapan jalan keluar. Salah seorang shalih menghubungi kami, ia menyebutkan satu hasits Rasulullah SAW, “Obatilah orang sakitmu dengan sedekah.” Aku bilang kepadanya bahwa telah banyak sedekah yang aku keluarkan. Ia mengatakan, ”Bersedekahlah dengan niat untuk kesembuhan putrimu!” aku pun menuruti. Aku bersedekah dengan biasa-biasa saja kepada salah satu fakir miskin, tetapi tidak ada perubahan. Aku sampaikan hal itu kepadanya, ia mengatakan, ” anda termasuk orang berada, punya banyak harta, mestinya sedekah anda sebanding dengan kekayaan anda.” maka kali ini aku penuhi mobilku dengan deras, daging ayam, dan banyak mahal yang mahal nilainya, kemudian aku bagi-bagikan kepada banyak orang yang membutuhkan, mereka bergembira dengan pemberianku. Demi Allah, aku tidak pernah mengira sebelumnya bahwa suntikan terakhir yang diberikan kepada putriku adalah ketika diberikan kepadanya sebelum sedekahku. Ternyata putriku benar-benar sembuh- segala puji bagi Allah. Maka aku menjadi yakin bahwa sebab terbesar dari kesembuhan putriku adalah sedekah. Sekarang ini putriku telah melewati tiga tahun tahun tanpa merasakan sakit seperti sebelumnya. Sejak saat itulah aku semakin memperbanyak sedekah, terlebih untuk program wakaf sosial umat islam. Setiap hari aku merasakan kenikmatan, keberkahan dan sehat wal afiat, baik pada harta maupun keluargaku. Aku nasehatkan kepada setiap orang yang sakit agar ia bersedekah dengan sesuatu yang paling berharga dari miliknya. Lakukan berkali-kali hingga Allah memberi kesembuhan sekalipun sekian persen. Aku persaksikan kepada Allah atas kebenaran kisahku, dan Allah sekali-kali tisak akan menyia-yiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Ada kisah lain yang disampaikan pelakunya langsung kepadaku. Ia berkata,” saudaraku pergi ke suatu tempat, ia berdiri di salah satu jalan, tiba-tiba ia jatuh pungsan padahal ia sebelumnya tidak pernah mengeluhkan apapun, seakan-akan ia terkena peluru nyasar dikepalanya. Kami mengira bahwa ia terkena ain atau kanker ganas, atau pendarahan di otak. Kami membawanya ke banyak rumah sakit., melakukan diagnosa dan penyinaran di kepalanya, akan tetapi hasilnya kepalanya normal-normal saja. Anehnya ia mengaduh kesakitan yang sangat dikepalanya, sehingga tidak bisa tidur dan tidak sehat beberapa lama. Jika sakit dikepalanya datang, ia bahkan tidak bisa bernafas apalagi berbicara. Aku bertanya kepadanya, ”apakah kamu punya uang untuk aku sedekahkan, barangkali Allah memberi kesembuhan kepadamu?” ia menjawab, ”ada.” Maka aku menarik uang dari ATM-nya sejumlah mendekati 7000 real. Aku menghubungi seorang shalih yang banyak mengenal orang-orang fakir agar orang tersebut dibagikan kepada mereka. Aku bersumpah Demi Allah Yang Maha Agung, ternyata saudaraku sembuh pada hari itu juga sebelum sedekah itu sampai ke tangan orang-orang fakir. Aku benar-benar yakin bahwa sedekah berpengaruh besar dalam kesembuhannya. Arang ini saudaraku sudah melewati satu tahun penuh sejak sakitnya, dan ia tidak mengeluhkan sakit di kepalanya sama sekali, alhamdulillah. Aku nasehatkan
kepada kaum muslimin agar mengobati orang-orang sakit mereka dengan sedekah.
Ada kisah lain, pelakunya menceritakan langsung kepadaku. Ia berkata, ”putriku mengeluhkan rasa sakit, demam dan panas tinggi. Ia tidak lagi mau makan. Aku mmbawanya ke beberapa klinik, tetapi panasnya tetap tidak berubah, bahkan kondisinya cenderung memburuk. Aku masuk rumah dengan bingung tidak tahu harus bagaimana. Istriku berkata kepadaku, ”mungkin kita harus bersedekah untuk kesembuhannya!” aku langsung mengontak seseorang yang memiliki kedekatan dengan orang-orang miskin. Aku katakan kepadanya,”saya harap anda mau shalat ashar di masjid untuk mengambil 20 kantong beras, 20 karton daging ayam kemudian membaginya kepada orang-orang yang membutuhkan.” saya bersumpah Demi Allah, selang 5 menit setelah saya menutup telepon, tiba-tiba putriku sudah berlari-lari, bermain, dan melompat-lompat di atas sofa. Ia makan hingga kenyang dan sembuh seratus persen dengan karunia Allah melalui ibadah sedekah. Aku wasiatkan kepada orang-orang agar memperhatikan sedekah untuk tiap penyakit.
Saudaraku, marilah! Pintu telah terbuka, bendera kesehatan berada didepanmu berkibar-kibar, maka rajinlah bersedekah, percayalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Perhatikanlah betapa obat mujarab ini dilalaikan, sehingga orang-orang enggan mengocek isi kantongnya kecuali sedikit untuk sedekah. Setelah itu ia berkeliling dari satu klinik ke klinik lainnya untuk mencari kesembuhan dengan mengeluarkan ribuan atau jutaan dari hartanya. Jika engkau telah mencoba obat ini dan sembuh, maka jadilah itu sebaik-baiknya orang yang menbantu orang lain dengan hartamu. Tidak hanya mencukupi diri dengan sedekah untuk sakitmu atau sakinya keluargamu saja. Jiak belum ditakdirkan kesembuhan, maka ketahuilah bahwa sejatinya engkau telah sembuh sekalipun beberapa persen. Ulangi dan ulangi lagi sedekah itu dan perbanyaklah sebatas kemampuanmu. Jika masih saja tidak sembuh, maka allah membuat lama rasa sakitmu karena ada hikmah yang Allah inginkan, atau mungkin juga maksiat yang engkau lakukan menghalangi kesembuhanmu. Bersegeralah bertaubat, perbanyak doa pada sepertiga malam terakhir.
Adapun anda wahai orang yang diberi nikmat sehat oleh Allah, maka jangan tinggalkan sedekah dengan dalih bahwa anda baik-baik saja. Sebagaimana orang sakit bisa sembuh, begitu pula orang sehat bisa sakit. Dikatakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Apakah anda akan menunggu sakit dulu kemudian baru bersedekah? Bersegeralah memperbanyak sedekah.Sedekah adalah ibadah yang besar pahalanya di sisi Allah.
Sumber : Oleh : SULAIMAN ABDULKARIM AL-MUFARRAJ
,Qiblati edisi 07/III, April 2008 M/ Rabi’ul Awwal – Rabi’uts Tsani 1429 H
Menurut pengalaman pasien
Penyakit di zaman ini telah menyebar dan bermacam-macam tidak mengenal tempat, waktu atau korban, bahkan sebagiannya sangat menyulitkan para dokter dalam mengobatinya, seperti kanker dan sejenisnya sekalipun ada terapi untuk itu. Allah tidak mengirim penyakit melainkan ada obatnya, akan tetapi belum diketahui obatnya karena sebuah hikmah yang agung yang diinginkan Allah SWT. Barangkali termasuk sebab terbesar dari berbagai macam penyakit ini adalah maksiat dan pelanggaran syariat yanh di lakukan terang-terangan tanpa tedeng aling-aling. Oleh sebab itulah beragam penyakit tersebut menyerang dan menjangkiti hamba, Allah SWT berfirman yang artinya :
“ Dan apa saja musibah yg menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30)
Termasuk hikmah belum ditemukan obat atas sebagian penyakit adalah ujian Allah bagi hamba-hamba-Nya di dunia yang penuh musibah, bencana, dan penyakit. Ketika saya banyak pasien mengerang kesakitan, banyak orang yang membutuhkan pengobatan menahan derita mengetuk setiap pintu dan mengambil semua sebab, hanya saja mereka melewatkan pintu Rabb Al Arban, maka kaliamat ini saya hadiahkan kepada setiap yang sakit untuk meringankan rintihannya, menghilangkan keluh kesahnya, serta mengobati rasa sakitnya. Wahai anda yang sedang sakit yang sedang merana,wahai anda yang resah gelisah, wahai orang yang diuji dengan penyakit lagi buta, semoga keselamatan dilimpahkan pada anda seukuran hebatnya rintihan anda, sebanyak air mata anda yang tertumpah, semoga keselamatan dilimpahkan kepada anda sebanyak ungkapan duka nestapa yang keluar dari bibir anda.
Sakit ini telah memutus hubungan anda dari manusia, dari sehat menjadi sakit, manusia sedang tertawa sementara anda menagis menahan derita. Rasa sakit anda tidak bisa dialihkan sekalipun dengan tidur, betapa sangat anda mengharapkan kesembuhan walau beberapa besarnya biaya yang harus anda keluarkan.
Saudaraku yang sedang sakit, aku tidak ingin menambah lukamu menganga, justru aku ingin memberikan obat mujarab kepadamu. Aku ingin melihat engkau istirahat dengan tenang dengan izin Allah, dari kesakitan selama ini. Sesungguhnya obat yang kumaksud ada dalam sabda Rasulullah SAW yanh artinya :
“Obatilah orang – orang sakit diantaramu dengan sedekah” (HR. Baihaqi. Hadits ini di hasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)
Benar saudaraku, sedekahlah obatnya, sedekah dengan niat mencari kesembuhan dari Allah. Mungkin engkau telah banyak bersedekah, akan tetapi semuanya tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari sakit, karena itu cobalah sekarang juga, dan percayalah Allah akan memberi kesembuhan kepadamu, kenyangkan orang fakir, atau biayai anak yatim, atau dukunglah proyek sosial yang baik atau sedekah jariyah.
Sungguh sedekah itu bisa mengangkat segala penyakit, segala musibah dan malapetaka, banyak orang yang diberi petunjuk oleh Allah telah merasakan hal ini, mereka menemukan bahwa pengobatan rohani lebih mujarab daripada obat materi. Rasulullah SAW juga mengobati dengan doa-doa, demikian pula generasi salaf, mereka bersedekah sesuai dengan tingkat sakit dan musibah, mereka menginfaqkan sesuatu yang paling berharga dari milik mereka. Jangan pelit dan bakhil terhadap diri sendiri jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Ingatlah kesempatan telah datang.
Dikisahkan bahwa ada seorang bertanya kepada Abdullah bin Al-Mubarak ra. Tentang sakit yang ia rasakan pada dua lututnya sejak tujuh tahun lalu. Ia telah berusaha mengobatinya dengan segala macam pengobatan, bertanya kepad apara dokter tetapi tidak berguna. Ibn Al-Mubarak berkata, “Coba kamu gali sumur, karena orang-orang membutuhkannya, aku mengharapkan air bersumber di sana, dan darah (sakit) yang kau derita sembuh karenanya.” Ia pun segera melakukannya, dan sembuh. (kisah ini disebutkan dalam ShahihAt-Targhib).
Dikisahkan ada seorang terserang kanker, ia berkeliling dunia mencari obatnya tetapi tidak berhasil juga, kemudian ia bersedekah kepada ibu anak-anak yatim, dan Allah pun memberi kesembuhan kepadanya.
Kisah lain diceritakan kepadaku oleh pelakunya sendiri. Ia mengatakan, ”Aku punya anak perempuan kecil, ia terserang penyakit ditenggorokannya. Aku membawanya ke rumah sakit dan telah banyak ku tanyakan kepada para dokter, tetapi semuanya tidak berguna. Penyakitnya semakin akut, bahkan hampir saja aku sakit karena sakitnya yang benar-benar membingungkan keluarga. Akhirnya kami hanya bisa memberinya suntikan untuk meringankan rasa sakit, dan kami pun berputus asa kecuali dari rahmat Allah. Suatu saat muncul harapan jalan keluar. Salah seorang shalih menghubungi kami, ia menyebutkan satu hasits Rasulullah SAW, “Obatilah orang sakitmu dengan sedekah.” Aku bilang kepadanya bahwa telah banyak sedekah yang aku keluarkan. Ia mengatakan, ”Bersedekahlah dengan niat untuk kesembuhan putrimu!” aku pun menuruti. Aku bersedekah dengan biasa-biasa saja kepada salah satu fakir miskin, tetapi tidak ada perubahan. Aku sampaikan hal itu kepadanya, ia mengatakan, ” anda termasuk orang berada, punya banyak harta, mestinya sedekah anda sebanding dengan kekayaan anda.” maka kali ini aku penuhi mobilku dengan deras, daging ayam, dan banyak mahal yang mahal nilainya, kemudian aku bagi-bagikan kepada banyak orang yang membutuhkan, mereka bergembira dengan pemberianku. Demi Allah, aku tidak pernah mengira sebelumnya bahwa suntikan terakhir yang diberikan kepada putriku adalah ketika diberikan kepadanya sebelum sedekahku. Ternyata putriku benar-benar sembuh- segala puji bagi Allah. Maka aku menjadi yakin bahwa sebab terbesar dari kesembuhan putriku adalah sedekah. Sekarang ini putriku telah melewati tiga tahun tahun tanpa merasakan sakit seperti sebelumnya. Sejak saat itulah aku semakin memperbanyak sedekah, terlebih untuk program wakaf sosial umat islam. Setiap hari aku merasakan kenikmatan, keberkahan dan sehat wal afiat, baik pada harta maupun keluargaku. Aku nasehatkan kepada setiap orang yang sakit agar ia bersedekah dengan sesuatu yang paling berharga dari miliknya. Lakukan berkali-kali hingga Allah memberi kesembuhan sekalipun sekian persen. Aku persaksikan kepada Allah atas kebenaran kisahku, dan Allah sekali-kali tisak akan menyia-yiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Ada kisah lain yang disampaikan pelakunya langsung kepadaku. Ia berkata,” saudaraku pergi ke suatu tempat, ia berdiri di salah satu jalan, tiba-tiba ia jatuh pungsan padahal ia sebelumnya tidak pernah mengeluhkan apapun, seakan-akan ia terkena peluru nyasar dikepalanya. Kami mengira bahwa ia terkena ain atau kanker ganas, atau pendarahan di otak. Kami membawanya ke banyak rumah sakit., melakukan diagnosa dan penyinaran di kepalanya, akan tetapi hasilnya kepalanya normal-normal saja. Anehnya ia mengaduh kesakitan yang sangat dikepalanya, sehingga tidak bisa tidur dan tidak sehat beberapa lama. Jika sakit dikepalanya datang, ia bahkan tidak bisa bernafas apalagi berbicara. Aku bertanya kepadanya, ”apakah kamu punya uang untuk aku sedekahkan, barangkali Allah memberi kesembuhan kepadamu?” ia menjawab, ”ada.” Maka aku menarik uang dari ATM-nya sejumlah mendekati 7000 real. Aku menghubungi seorang shalih yang banyak mengenal orang-orang fakir agar orang tersebut dibagikan kepada mereka. Aku bersumpah Demi Allah Yang Maha Agung, ternyata saudaraku sembuh pada hari itu juga sebelum sedekah itu sampai ke tangan orang-orang fakir. Aku benar-benar yakin bahwa sedekah berpengaruh besar dalam kesembuhannya. Arang ini saudaraku sudah melewati satu tahun penuh sejak sakitnya, dan ia tidak mengeluhkan sakit di kepalanya sama sekali, alhamdulillah. Aku nasehatkan
kepada kaum muslimin agar mengobati orang-orang sakit mereka dengan sedekah.
Ada kisah lain, pelakunya menceritakan langsung kepadaku. Ia berkata, ”putriku mengeluhkan rasa sakit, demam dan panas tinggi. Ia tidak lagi mau makan. Aku mmbawanya ke beberapa klinik, tetapi panasnya tetap tidak berubah, bahkan kondisinya cenderung memburuk. Aku masuk rumah dengan bingung tidak tahu harus bagaimana. Istriku berkata kepadaku, ”mungkin kita harus bersedekah untuk kesembuhannya!” aku langsung mengontak seseorang yang memiliki kedekatan dengan orang-orang miskin. Aku katakan kepadanya,”saya harap anda mau shalat ashar di masjid untuk mengambil 20 kantong beras, 20 karton daging ayam kemudian membaginya kepada orang-orang yang membutuhkan.” saya bersumpah Demi Allah, selang 5 menit setelah saya menutup telepon, tiba-tiba putriku sudah berlari-lari, bermain, dan melompat-lompat di atas sofa. Ia makan hingga kenyang dan sembuh seratus persen dengan karunia Allah melalui ibadah sedekah. Aku wasiatkan kepada orang-orang agar memperhatikan sedekah untuk tiap penyakit.
Saudaraku, marilah! Pintu telah terbuka, bendera kesehatan berada didepanmu berkibar-kibar, maka rajinlah bersedekah, percayalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Perhatikanlah betapa obat mujarab ini dilalaikan, sehingga orang-orang enggan mengocek isi kantongnya kecuali sedikit untuk sedekah. Setelah itu ia berkeliling dari satu klinik ke klinik lainnya untuk mencari kesembuhan dengan mengeluarkan ribuan atau jutaan dari hartanya. Jika engkau telah mencoba obat ini dan sembuh, maka jadilah itu sebaik-baiknya orang yang menbantu orang lain dengan hartamu. Tidak hanya mencukupi diri dengan sedekah untuk sakitmu atau sakinya keluargamu saja. Jiak belum ditakdirkan kesembuhan, maka ketahuilah bahwa sejatinya engkau telah sembuh sekalipun beberapa persen. Ulangi dan ulangi lagi sedekah itu dan perbanyaklah sebatas kemampuanmu. Jika masih saja tidak sembuh, maka allah membuat lama rasa sakitmu karena ada hikmah yang Allah inginkan, atau mungkin juga maksiat yang engkau lakukan menghalangi kesembuhanmu. Bersegeralah bertaubat, perbanyak doa pada sepertiga malam terakhir.
Adapun anda wahai orang yang diberi nikmat sehat oleh Allah, maka jangan tinggalkan sedekah dengan dalih bahwa anda baik-baik saja. Sebagaimana orang sakit bisa sembuh, begitu pula orang sehat bisa sakit. Dikatakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Apakah anda akan menunggu sakit dulu kemudian baru bersedekah? Bersegeralah memperbanyak sedekah.Sedekah adalah ibadah yang besar pahalanya di sisi Allah.
Sumber : Oleh : SULAIMAN ABDULKARIM AL-MUFARRAJ
,Qiblati edisi 07/III, April 2008 M/ Rabi’ul Awwal – Rabi’uts Tsani 1429 H
ANTARA SABAR DAN MENGELUH (TIPIS BEDANYA)
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."
Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."
Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membezakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berzeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah.
Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."
Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: " Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.
Sumber : http://www.dongengkakrico.com
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."
Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."
Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membezakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berzeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah.
Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."
Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: " Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.
Sumber : http://www.dongengkakrico.com
Jumat, 08 Juli 2011
SIAPA PROFESIONALISME SEJATI
Profesionalisme Sejati
Alkisah dalam sebuah latihan perang, Sun Tzu berani menghukum anaknya sendiri (yang jadi kepala prajurit) yang gagal menjalankan latihan perang-perangan. Jika kita gunakan logika umum, mana mungkin seorang ayah mau menyakiti anak yang dicintainya? Bahkan melukainya di depan orang banyak, seolah seperti sengaja mempermalukannya.
Satu prinsip strategi perang ditunjukkan langsung oleh Sum Tzu di hadapan para prajuritnya. Bahwa dalam perang tidak ada hak istimewa bagi keluarga atau anak jenderal. Siapa pun yang dipilih sebagai komandan atau pemimpin perang, dia harus memiliki kecakapan perang dan mampu memimpin pasukan. Untuk soal kemampuan kemiliteran dan kepemimpinan tidak ada sedikit pun kompromi.
Inilah prinsip profesionalisme sejati yang diajarkan Sun Tzu sejak ribuan tahun yang lalu. Selain bidang kemiliteran, prinsip profesionalisme sejati ini juga berlaku di segala bidang kehidupan. Yaitu di bidang politik, birokrasi, manajemen, bisnis, karir, hingga di kehidupan pribadi setiap orang.
Kalau kita mau jujur, banyak hal di bidang yang saya sebutkan tadi, berjalan di luar arah yang seharusnya. Bahkan tak jarang akhirnya gagal mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan, semua dikarenakan tidak berlakunya prinsip-prinsip profesionalisme. Contoh: dalam manajemen perusahaan kita menempatkan orang-orang di posisi penting yang bukan karena skill dan profesionalismenya, tetapi lebih karena kedekatan kita dengan mereka. Seperti karena mereka adalah sanak saudara, teman sealumni, sesuku, seagama, kenalan dekat, atau semata karena kita menyukai mereka.
Lalu pada saat terjadi konflik, ada pelanggaran, ada masalah, maka karena kedekatan itu kita jadi dalam mengambil sikap. Kita tidak enak memberi peringatan, tidak enak mengkoreksi, bahkan pada saat harus bertindak tegas kita tak berani memecat atau menghukum orang yang jelas-jelas salah. Hal ini pasti tidak terjadi jika sejak awal kita menegakkan prinsip-prinsip meritokrasi atau profesionalisme yang ketat dan tegas dalam rekrutmen maupun penempatan posisi penting.
Tidak ada yang salah menempatkan orang-orang dekat pada posisi penting. Tetapi ingat, posisi-posisi penting dalam bisnis, politik, dan manajemen pemerintahan selalu mengandung tanggung jawab yang besar. Sebab itulah, pantang menempatkan orang yang tidak cakap di posisi tersebut. Dengan langkah tegas ini, risiko lebih bisa diminimalkan.
(dikutip dari Andrie Wongso Action & Wisdom Motivation Training)
www.andriewongso.com
Alkisah dalam sebuah latihan perang, Sun Tzu berani menghukum anaknya sendiri (yang jadi kepala prajurit) yang gagal menjalankan latihan perang-perangan. Jika kita gunakan logika umum, mana mungkin seorang ayah mau menyakiti anak yang dicintainya? Bahkan melukainya di depan orang banyak, seolah seperti sengaja mempermalukannya.
Satu prinsip strategi perang ditunjukkan langsung oleh Sum Tzu di hadapan para prajuritnya. Bahwa dalam perang tidak ada hak istimewa bagi keluarga atau anak jenderal. Siapa pun yang dipilih sebagai komandan atau pemimpin perang, dia harus memiliki kecakapan perang dan mampu memimpin pasukan. Untuk soal kemampuan kemiliteran dan kepemimpinan tidak ada sedikit pun kompromi.
Inilah prinsip profesionalisme sejati yang diajarkan Sun Tzu sejak ribuan tahun yang lalu. Selain bidang kemiliteran, prinsip profesionalisme sejati ini juga berlaku di segala bidang kehidupan. Yaitu di bidang politik, birokrasi, manajemen, bisnis, karir, hingga di kehidupan pribadi setiap orang.
Kalau kita mau jujur, banyak hal di bidang yang saya sebutkan tadi, berjalan di luar arah yang seharusnya. Bahkan tak jarang akhirnya gagal mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan, semua dikarenakan tidak berlakunya prinsip-prinsip profesionalisme. Contoh: dalam manajemen perusahaan kita menempatkan orang-orang di posisi penting yang bukan karena skill dan profesionalismenya, tetapi lebih karena kedekatan kita dengan mereka. Seperti karena mereka adalah sanak saudara, teman sealumni, sesuku, seagama, kenalan dekat, atau semata karena kita menyukai mereka.
Lalu pada saat terjadi konflik, ada pelanggaran, ada masalah, maka karena kedekatan itu kita jadi dalam mengambil sikap. Kita tidak enak memberi peringatan, tidak enak mengkoreksi, bahkan pada saat harus bertindak tegas kita tak berani memecat atau menghukum orang yang jelas-jelas salah. Hal ini pasti tidak terjadi jika sejak awal kita menegakkan prinsip-prinsip meritokrasi atau profesionalisme yang ketat dan tegas dalam rekrutmen maupun penempatan posisi penting.
Tidak ada yang salah menempatkan orang-orang dekat pada posisi penting. Tetapi ingat, posisi-posisi penting dalam bisnis, politik, dan manajemen pemerintahan selalu mengandung tanggung jawab yang besar. Sebab itulah, pantang menempatkan orang yang tidak cakap di posisi tersebut. Dengan langkah tegas ini, risiko lebih bisa diminimalkan.
(dikutip dari Andrie Wongso Action & Wisdom Motivation Training)
www.andriewongso.com
Rabu, 06 Juli 2011
PROPHETIC MANAGEMENT ,KIAT TAKE AND GIVE DALAM PEMASARAN
Take and give
prophetic management
By; Agus Siswanto
CEO PT Bakti Insan Globalindo (BIG Consulting)
Ilmu marketing hanyalah sebagai sebuah pendekatan saja. Dalam propetic management justru kekuatan ilahiah ya harus menjadi perhatian.
Sering kali oramg bertanya-tanya , mengapa tiba-tiba seseorang menjadi sangat dermawan,pemurah,atau menjadi sanagat ringan tangan dalam membantu orang lain yg tengah mengalami kesulitan.beragam alasan bisa kita dapatkan.bukan tidak mungkin, seseorang menjadi demawan karena ingin dipuji dan disanjung sebagai seorang yg suka berderma.
Seseorang bisa menjadi sangat pemurah ,karena berharap bisa mendapatkan sesuatu dari yg telah diberikan kepada orang lain .atau mungkin seseorang menjadi sangat ringan tangan karena ada pamrih tertentu.secara umum,memberi adalah aktivitas yg menyebabkan berkurangnya sesuatu yg kita miliki. karena itu ketika kita memberi kepada orang lain akan mengurangi ”apapun ” yg kita miliki.
Ditijau dari sisi perhitungan apapun,memberi berarti mengurangi asset yg kita miliki dan .itu merupakan gambaran dari sisi kehidupan duniawi. sementara dari sisi agama , banyak sekali aturan perintah atau himbauan agar kita menjadi orang ”yang bersifat pemberi atau menjadi orang yg dermawan . Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pernah terjadi seseorang yang dermawan, dan ikhlas karena dorongan agama kemudian menjadi bangkrut ? Jawabannya : Tidak !!! belum pernah terjadi dalam sejarah orang yg sangat dermawan , rajin memberi kemudian bangkrut,mengapa ??
Rahasia tentang masalah ini sebenarnya terletak pada pemahaman dan implementasi Tauhid seseorang , yakni sejauh mana keyakinan seseorang meyakini perintah-perintah Allah dan Rasullnya secara hukum duniawi, ketika kita memberi maka dengan sendirinya berkuraah aset yg kita miliki, akan tetapi Allah dengan ke Mahaan-Nya memiliki skenario tersendiri untuk menambah aset tersebut dengan beragam cara, bentuk dan metode, baik langsung maupun tidak langsung ,sehingga aset si pemberi tadi menjadi bertambah . itulah yg kita namakan Take (mengambil) dari Allah SWT . untuk mendapatkannya kita harus mau Give (memberi)
Fenomena dalam bisnis
Salah seorang CEO BUMN pernah bercerita bahwa dia sama sekali buta dengan ilmu marketing tetapi fakta menunjukan bahwa dialah yg justru mampu memberi kontrisbusi market terbesar dibanding dengan divisi atau direktorat pemasaran lain di perusahaannya ,apa rahasianya ? , ”Saya setiap ketemu dengan calon klien atau siapapun yang berpotensi menjadi klien saya, maka yg terpikir oleh saya adalah niat ikhlas untuk dapat memberi atau dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan si klien tersebut”.
Kebetulan si CEO tersebut memiliki talenta yang meyakinkan dalam bidang “ financial enginering”. Kemanapun dia silaturahim , dimanapun dia bertemu klien, hal yang pertama kali yang ditawarkan bukanlah produk perusahaaanya , akan tetapi sapaan lembut, bersahaja, penuh sopan santun. ”Apa yang bisa kami bantu untuk perusahaan bapak? Kebetulan saya punya kompetensi ini dan itu, kebetulan saya punya network kesana dan kesitu, barang kali ada yg bisa di manfaatkan ”. Dan rata-rata para klien dengan senang hati menyambut uluran tadi , jadilah si CEO tadi menjadi konsultan yang free of charge bagi para kolega,sahabat,mitra bisnis dan relasinya.
Pada suatu saat tatkala si CEO tersebut asyik menyimak paparan “progress report” dari direktur marketing dan jajarannya tentang susahnya menembus perusahaan-perusahan yang menjadi target” marketnya” , tiba-tiba telpon di seberang sana berdering. Seorang bos sebuah perusahaan menanyakan apakah produk perusahaannya (mesin) dapat diuji coba di tempat bos tadi .
Seketika CEO tadi meminta kepada direktur pemasaran dan jajarannya agar menindak lanjuti tawaran uji coba tadi, dengan serta merta mereka terbengong bengong karena perusahaan yg bosnya menelepon itu merupakan salah satu perusahaan yang selama ini sangat sulit di tembus oleh tim marketing . Tim marketing bercerita bahwa proposal tidak pernah sampai ke level CEO, sering kali baru sampai level bawah , tim marketing sudah di jegal ,sehinnga gagal melulu . Tim marketing ini menanyaan kiat apa yg dilakukan oleh bosnya itu? . Sang CEO menjawab singkat ”Give!” give dan give , inilah barang kali yang sering terlupa oleh kita. Kekuatan Sang Maha Kuasa yg mampu membolak balikan hati manusia sering kali tidak pernah kita perhitumgkan.
Dalam prohetic management justru kekuatan inilah menjadi faktor yg harus menjadi perhatian. Salah satu bentuknya adalah bagaimana menerapkan nilai-nilai Ilahiah tadi dalam konteks hubungan bisnis. Tentu, yg menjadi dasarnya adalah niat yang ikhlas dan berikhtiar yang cerdas, dan ketika sudah berikhtiar berserah dirilah kepada Allah SWT . Jadi, kalaulah berkembang ilmu-ilmu marketing saat tentu hanyalah sebagai sebuah pendekatan saja. Kita tidak perlu sombong dengan ilmu itu , seolah-olah apa yg kita mau dapat kita capai dan pasti bisa kita capai dengan tools marketing yang terkadang sangat kita bangga banggakan, apalgi yang berbau dari asing wallohu alam bisowab. (*)
prophetic management
By; Agus Siswanto
CEO PT Bakti Insan Globalindo (BIG Consulting)
Ilmu marketing hanyalah sebagai sebuah pendekatan saja. Dalam propetic management justru kekuatan ilahiah ya harus menjadi perhatian.
Sering kali oramg bertanya-tanya , mengapa tiba-tiba seseorang menjadi sangat dermawan,pemurah,atau menjadi sanagat ringan tangan dalam membantu orang lain yg tengah mengalami kesulitan.beragam alasan bisa kita dapatkan.bukan tidak mungkin, seseorang menjadi demawan karena ingin dipuji dan disanjung sebagai seorang yg suka berderma.
Seseorang bisa menjadi sangat pemurah ,karena berharap bisa mendapatkan sesuatu dari yg telah diberikan kepada orang lain .atau mungkin seseorang menjadi sangat ringan tangan karena ada pamrih tertentu.secara umum,memberi adalah aktivitas yg menyebabkan berkurangnya sesuatu yg kita miliki. karena itu ketika kita memberi kepada orang lain akan mengurangi ”apapun ” yg kita miliki.
Ditijau dari sisi perhitungan apapun,memberi berarti mengurangi asset yg kita miliki dan .itu merupakan gambaran dari sisi kehidupan duniawi. sementara dari sisi agama , banyak sekali aturan perintah atau himbauan agar kita menjadi orang ”yang bersifat pemberi atau menjadi orang yg dermawan . Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pernah terjadi seseorang yang dermawan, dan ikhlas karena dorongan agama kemudian menjadi bangkrut ? Jawabannya : Tidak !!! belum pernah terjadi dalam sejarah orang yg sangat dermawan , rajin memberi kemudian bangkrut,mengapa ??
Rahasia tentang masalah ini sebenarnya terletak pada pemahaman dan implementasi Tauhid seseorang , yakni sejauh mana keyakinan seseorang meyakini perintah-perintah Allah dan Rasullnya secara hukum duniawi, ketika kita memberi maka dengan sendirinya berkuraah aset yg kita miliki, akan tetapi Allah dengan ke Mahaan-Nya memiliki skenario tersendiri untuk menambah aset tersebut dengan beragam cara, bentuk dan metode, baik langsung maupun tidak langsung ,sehingga aset si pemberi tadi menjadi bertambah . itulah yg kita namakan Take (mengambil) dari Allah SWT . untuk mendapatkannya kita harus mau Give (memberi)
Fenomena dalam bisnis
Salah seorang CEO BUMN pernah bercerita bahwa dia sama sekali buta dengan ilmu marketing tetapi fakta menunjukan bahwa dialah yg justru mampu memberi kontrisbusi market terbesar dibanding dengan divisi atau direktorat pemasaran lain di perusahaannya ,apa rahasianya ? , ”Saya setiap ketemu dengan calon klien atau siapapun yang berpotensi menjadi klien saya, maka yg terpikir oleh saya adalah niat ikhlas untuk dapat memberi atau dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan si klien tersebut”.
Kebetulan si CEO tersebut memiliki talenta yang meyakinkan dalam bidang “ financial enginering”. Kemanapun dia silaturahim , dimanapun dia bertemu klien, hal yang pertama kali yang ditawarkan bukanlah produk perusahaaanya , akan tetapi sapaan lembut, bersahaja, penuh sopan santun. ”Apa yang bisa kami bantu untuk perusahaan bapak? Kebetulan saya punya kompetensi ini dan itu, kebetulan saya punya network kesana dan kesitu, barang kali ada yg bisa di manfaatkan ”. Dan rata-rata para klien dengan senang hati menyambut uluran tadi , jadilah si CEO tadi menjadi konsultan yang free of charge bagi para kolega,sahabat,mitra bisnis dan relasinya.
Pada suatu saat tatkala si CEO tersebut asyik menyimak paparan “progress report” dari direktur marketing dan jajarannya tentang susahnya menembus perusahaan-perusahan yang menjadi target” marketnya” , tiba-tiba telpon di seberang sana berdering. Seorang bos sebuah perusahaan menanyakan apakah produk perusahaannya (mesin) dapat diuji coba di tempat bos tadi .
Seketika CEO tadi meminta kepada direktur pemasaran dan jajarannya agar menindak lanjuti tawaran uji coba tadi, dengan serta merta mereka terbengong bengong karena perusahaan yg bosnya menelepon itu merupakan salah satu perusahaan yang selama ini sangat sulit di tembus oleh tim marketing . Tim marketing bercerita bahwa proposal tidak pernah sampai ke level CEO, sering kali baru sampai level bawah , tim marketing sudah di jegal ,sehinnga gagal melulu . Tim marketing ini menanyaan kiat apa yg dilakukan oleh bosnya itu? . Sang CEO menjawab singkat ”Give!” give dan give , inilah barang kali yang sering terlupa oleh kita. Kekuatan Sang Maha Kuasa yg mampu membolak balikan hati manusia sering kali tidak pernah kita perhitumgkan.
Dalam prohetic management justru kekuatan inilah menjadi faktor yg harus menjadi perhatian. Salah satu bentuknya adalah bagaimana menerapkan nilai-nilai Ilahiah tadi dalam konteks hubungan bisnis. Tentu, yg menjadi dasarnya adalah niat yang ikhlas dan berikhtiar yang cerdas, dan ketika sudah berikhtiar berserah dirilah kepada Allah SWT . Jadi, kalaulah berkembang ilmu-ilmu marketing saat tentu hanyalah sebagai sebuah pendekatan saja. Kita tidak perlu sombong dengan ilmu itu , seolah-olah apa yg kita mau dapat kita capai dan pasti bisa kita capai dengan tools marketing yang terkadang sangat kita bangga banggakan, apalgi yang berbau dari asing wallohu alam bisowab. (*)
Sabtu, 02 Juli 2011
KIAT MENGHADIRKAN "TUHAN" DI TEMPAT KERJA
MENGHADIRKAN “ALLAH”DI TEMPAT KERJA
Kedisiplinan tidak lahir dari ketakutan. Ketakutan hanya melahirkan keterpaksaan,keculasan dan penghianatan.dalam jangka panjang,bila hal ini terus berlanjut,pasti akan menimbulkan permasalahan yg cukup serius.
Amerika yg dikenal sebagai Negara terdepan dalam penerapan manajemen modern,kini sedang gonjang ganjing diterpa krisis keuangan yg parah.kebangkrutan Lehman Brothers,perusahaan sekuritas terbesar keempat di AS dan lembaga keuangan besar lainnya Merril Lynch baru-baaaru ini menggonjang duia .Lehman yg terjerat kasus kredit perumahan subprime mortgage meninggalkan utang 613 miliar dollar AS.sebelumnya, pada juni 2002 AS juga menggemparkan dunia,seiring terbongkarnya manipulasi laporan keuangan yg dilakukan perusahaan raksaksa Enron dan Worldcom.Securuties and Exchange Commission menyebut peristiwa penipuan miliaran dolar AS itu sebagai peristiwa yg belum pernah terjadi sebelumnya.
“ Enron” ,perusahaan energi yang pernah bertengger di peringkat 7 perusahaan terkaya versi majalah Fortune, setiap tahun melaporkan pembukuan keuntungan yg fantastis.keuntungan besar itu membuat investor memburu sahamnya.pada Agustus 2000 saham Enron menyentuh harga 90 US$ per lembar.
Puncaknya , pada 18 November 2001 pimpinan Enron membuat pengakuan bahwa semua pembukuan keuntungan hanyalah rekayasa untuk meningkatkan harga saham.akibatnya , pada Agustus 2002 saham Enron hanya beharga 10 sen dollar. menukik tajam.
Hal serupa juga terjadi pada Worldcomm dibawah kepemimpinan Scott Sullivan.Cief financial officer Worldcomm itu bersama kroninya bersekongkol dengan auditor independent melakukan penyimpangan Worlcomm dan Enron,membuktikan penegakan kedisiplinan kerja merupakan persoaln kompleks yg tidak serta-merta tuntas dengan pendekatan system belaka.sistem memang merupakan variable penting.tetapi semata-mata menggunakan system hanya akan melelahkan dan menguras dana. Pepatah
“Man Behind The Gun” menjadi sesuatu yg mesti diperhatkan kembali.
Butuh pola baru
Dunia kerja dan bisnis sejak lama dibelenggu oleh paradigma kapitalistik yg tidak memberi ruang timbulnya nilai-nilai kemanusiaan. Lebih tepat lagi hati nurani.manusia digiring semata-mata berorientasi pada keuntungan material, tanpa mengindahkan norma dan etika dianggap musuh besar.
Namun kini ketika dunia dihadapkan pada ketidakmenentuan,krisis lingkungan,ancaman nuklir dan kepunahan ras manusia ,muncul kritik tajam terhadap praktik eksploitasi dan keserakahan. Logika keuntungan golongan dan pribadi,pemesinan msnusia dan penyingkiran nilai moral, serta pengabaian terhadap lingkungan diaggap sebagai paradigma ekonomi usang.karena kontra produktif terhadap kelestarian kehidupan.
Dibutuhkan sebuah pola baru.pembangunan ekonomi sebaiknya tidak diletakan pada pencarian untung semata, tetapi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Alam dimanfaatkan, tetapi bukan dieksploitasi, apa lagi dihancurkan. Semangat yg dibangun adalah semangat hidup bersama,interdependesi, dan win-win solution dalam bingkai nlai-nilai universal yg saling menghormati dalam persamaan.
Gelombang kesadaran baru ini kemudian muncul dalam berbagai bentuk,seperti gerakan spirtualitas New Age di Amerika dan Eropa, pengembangan produk ramah lingkungan,herbal,dan lain sebagainya. Kesadaran ini semakin membesar seiring “ditemukan” berbagai bentuk kecerdasan lain manusia selain kecerdasan intelektual (IQ)
Dirumuskannya spiritual Quotion oleh Danah Zohar,Emotion Quotion oleh Daniel Goleman dan Adversity Quotion oleh Paul G. Stolz,memaksa dunia bisnis menata ulang pola manajemen yg selama ini diterapkan. Dibutuhkn pola manajemen yg lebih hangat,harmonis,luwes, dan tetap efektif. Pengelolaan budaya kerja,korporasi maupun birokrasi, yg menciptakan disiplin kerja melalui pendekatan stick and carrot, harus diubah karena pertimbangan berikut :
Pertama, mengandalkan sistem pengawasan dan ancaman, hanya melahirkan ketakutan. Pada saat pengawasan lengah terjadilah pelanggaran. Disampung itu, disiplin kerja yang digerakan oleh keterpaksaan dan ketakutan hanya akan membunuh kreatifitas.
Pekerjaan harus dilakukan dengan senang hati, perasaan itu muncul baik karena memang menyukai pekerjaan tersebut, atau karena menyadari pekerjaan itu adalah sesuatu yg amat penting. Pekerjaan bukan hanya menyuburkan keinginan menghindari hukuman, bekerja sesuai perintah, dan menyenangan atasan. Tidak berpikir prestasi dan mau mengambil resiko . akibatnya, terjadi kevakuman inisiatif dan kreatifitas. Pada akhirnya, organisasi akan semakin jauh dari tujuan. Kedisiplinan tidak lahir dari ketakutan, ketakutan hanya melahirkan keterpaksaan,keculasan dan penghianatan,. Dalam jangka panjang, bila hal ini terus berlanjut pasti akan menimbulkan permasalahan yang cukup serius.
Cinta dalam kepemimpinan
Demikian juga dengan kepemimpinan.hingga saat ini masih banyak manajer yg beranggapan bahwa keberhasilan kepemimpinan diukur dari rasa takut bawahan, padahal, yang mesti dibangun adalah rasa cinta bawahan. Teladan yg ditunjukan Nabi Muhamad SAW semestinya jadi acuan, kecintaan dan ketaatan yang luar biasa para sahabat terhadap beliau bukan lahir dari ketakutan dan ancaman , tapi muncul dari rasa cinta yg mendalam .
Tetapi kecintaan mereka tidak datang begitu saja semuanya dimulai dari sikap dan perilaku Nabi SAW yg sangat mencintai umatnya dan sangat perduli terhadap nasib mereka. Rasulullah SAW tidak pernah berhenti memikirkan umatnya, beliau selalu bekerja keras dan bedo’a untuk kebaikan mereka.
Firman Allah SWT : ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yg kamu alami , (dia) sangat menginginkan kebaikan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang’ yg beriman”(QS At taubah/9 : 128).
Perubahan dunia
Dunia masa depan semakin menuntut pola win-win solution, penghargaan terhadap nilai ”humanisme, spiritualitas dan sensitifitas terhadap keberlangsungan lingkungan, , koporasi, negara, dan entitas lainnya di tuntut untuk semakin membuka diri dalam irama interdependensi yg mengglobal. negara dan perusahaan yg ingin menang sendiri akan menjadi “common enemy” setiap negara dan korporasi yg lain .
Realitas seperti inilah yg akan menjadiakn setiap pemaksaan,ancaman dan penguasaan atas entitas lain menjadi tidak populer. Pemaksaan digantikan partisipasi, ketakutan digantikan cinta, mekanisasi digantikan dengan humanisasi , ketamakan digantikan dengan moralitas dan spiritualitas akan semakin punya tempat.
Iklim di tempat kerja pun ditutut menyesuaikan. Manajemen by humanity semakin tidak terelakan, relasi kaku dan bossy antara atasan dan bawahan sudah harus dihilangkan, pekerja bukan budak, tapi mitra dan sahabat yg pengorbanan dan dedikasinya menjadi faktor penting keberlangsungan perusahaan dan kesuksesan para pemimpin.
Kesadaran tentang situasi dan paradigma yg berubah ini harus dimiliki oleh semua pihak . pemberlakuan Good Govermance , akan efektif manakala spirit ini terpahami secara proporsional oleh pihak manajemen maupun pengambil kebijakan.
Indikasi sederhana yg bisa digunakan untuk mengukur pemahaman terhadap perubahan paradigma tersebut antara lain : kesiapan merubah cara pandang terhadap posisi dan peran masing-masing .
Cara pandang lama melihat kedudukan sebagai sebagai jabatan khusus, pangkat dan status sehingga merasa berhak menuntut pelayanan dan penghormatan orang lain. Cara pandang baru melihat jabatan sebagai amanah yg harus dijaga dan ditunaikan.
Menunaikan amanah merupakan tolak ukur keberagamaan.semakin baik amanah di tunaikan , semakin tingi kualitas keberagamaan, sebaliknya , mengabaikan amanah berarti merusak agama kata Rasulullah SAW : ”Tidak beragama mereka yg tidak menunaikan amanah”.
Dalam kaitan ini , kedudukan dan jabatan yang di emban seseorang lebih merupakan taklif (beban yg harus dipikul) bukan tasyrif (kemuliaan yang menjadikan orang bebas berbuat).
Status kita adalah pelayan masyarakat, tugas utamanya adalah melayani kebutuhan masyarakat dan mengarahkan masyarakat pada kemakmuran bersama. ”Setiap kamu adalah pemimpin,dan setiap pemimpin akan ditanya bagaimana ia menunaikan amanah kepemimpinannya itu’begitu pesan Nabi SAW. ( Kontributor Hilal Tri Anwari, Majalah Gozian Vol 01 Syawal 1429H)
Kedisiplinan tidak lahir dari ketakutan. Ketakutan hanya melahirkan keterpaksaan,keculasan dan penghianatan.dalam jangka panjang,bila hal ini terus berlanjut,pasti akan menimbulkan permasalahan yg cukup serius.
Amerika yg dikenal sebagai Negara terdepan dalam penerapan manajemen modern,kini sedang gonjang ganjing diterpa krisis keuangan yg parah.kebangkrutan Lehman Brothers,perusahaan sekuritas terbesar keempat di AS dan lembaga keuangan besar lainnya Merril Lynch baru-baaaru ini menggonjang duia .Lehman yg terjerat kasus kredit perumahan subprime mortgage meninggalkan utang 613 miliar dollar AS.sebelumnya, pada juni 2002 AS juga menggemparkan dunia,seiring terbongkarnya manipulasi laporan keuangan yg dilakukan perusahaan raksaksa Enron dan Worldcom.Securuties and Exchange Commission menyebut peristiwa penipuan miliaran dolar AS itu sebagai peristiwa yg belum pernah terjadi sebelumnya.
“ Enron” ,perusahaan energi yang pernah bertengger di peringkat 7 perusahaan terkaya versi majalah Fortune, setiap tahun melaporkan pembukuan keuntungan yg fantastis.keuntungan besar itu membuat investor memburu sahamnya.pada Agustus 2000 saham Enron menyentuh harga 90 US$ per lembar.
Puncaknya , pada 18 November 2001 pimpinan Enron membuat pengakuan bahwa semua pembukuan keuntungan hanyalah rekayasa untuk meningkatkan harga saham.akibatnya , pada Agustus 2002 saham Enron hanya beharga 10 sen dollar. menukik tajam.
Hal serupa juga terjadi pada Worldcomm dibawah kepemimpinan Scott Sullivan.Cief financial officer Worldcomm itu bersama kroninya bersekongkol dengan auditor independent melakukan penyimpangan Worlcomm dan Enron,membuktikan penegakan kedisiplinan kerja merupakan persoaln kompleks yg tidak serta-merta tuntas dengan pendekatan system belaka.sistem memang merupakan variable penting.tetapi semata-mata menggunakan system hanya akan melelahkan dan menguras dana. Pepatah
“Man Behind The Gun” menjadi sesuatu yg mesti diperhatkan kembali.
Butuh pola baru
Dunia kerja dan bisnis sejak lama dibelenggu oleh paradigma kapitalistik yg tidak memberi ruang timbulnya nilai-nilai kemanusiaan. Lebih tepat lagi hati nurani.manusia digiring semata-mata berorientasi pada keuntungan material, tanpa mengindahkan norma dan etika dianggap musuh besar.
Namun kini ketika dunia dihadapkan pada ketidakmenentuan,krisis lingkungan,ancaman nuklir dan kepunahan ras manusia ,muncul kritik tajam terhadap praktik eksploitasi dan keserakahan. Logika keuntungan golongan dan pribadi,pemesinan msnusia dan penyingkiran nilai moral, serta pengabaian terhadap lingkungan diaggap sebagai paradigma ekonomi usang.karena kontra produktif terhadap kelestarian kehidupan.
Dibutuhkan sebuah pola baru.pembangunan ekonomi sebaiknya tidak diletakan pada pencarian untung semata, tetapi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Alam dimanfaatkan, tetapi bukan dieksploitasi, apa lagi dihancurkan. Semangat yg dibangun adalah semangat hidup bersama,interdependesi, dan win-win solution dalam bingkai nlai-nilai universal yg saling menghormati dalam persamaan.
Gelombang kesadaran baru ini kemudian muncul dalam berbagai bentuk,seperti gerakan spirtualitas New Age di Amerika dan Eropa, pengembangan produk ramah lingkungan,herbal,dan lain sebagainya. Kesadaran ini semakin membesar seiring “ditemukan” berbagai bentuk kecerdasan lain manusia selain kecerdasan intelektual (IQ)
Dirumuskannya spiritual Quotion oleh Danah Zohar,Emotion Quotion oleh Daniel Goleman dan Adversity Quotion oleh Paul G. Stolz,memaksa dunia bisnis menata ulang pola manajemen yg selama ini diterapkan. Dibutuhkn pola manajemen yg lebih hangat,harmonis,luwes, dan tetap efektif. Pengelolaan budaya kerja,korporasi maupun birokrasi, yg menciptakan disiplin kerja melalui pendekatan stick and carrot, harus diubah karena pertimbangan berikut :
Pertama, mengandalkan sistem pengawasan dan ancaman, hanya melahirkan ketakutan. Pada saat pengawasan lengah terjadilah pelanggaran. Disampung itu, disiplin kerja yang digerakan oleh keterpaksaan dan ketakutan hanya akan membunuh kreatifitas.
Pekerjaan harus dilakukan dengan senang hati, perasaan itu muncul baik karena memang menyukai pekerjaan tersebut, atau karena menyadari pekerjaan itu adalah sesuatu yg amat penting. Pekerjaan bukan hanya menyuburkan keinginan menghindari hukuman, bekerja sesuai perintah, dan menyenangan atasan. Tidak berpikir prestasi dan mau mengambil resiko . akibatnya, terjadi kevakuman inisiatif dan kreatifitas. Pada akhirnya, organisasi akan semakin jauh dari tujuan. Kedisiplinan tidak lahir dari ketakutan, ketakutan hanya melahirkan keterpaksaan,keculasan dan penghianatan,. Dalam jangka panjang, bila hal ini terus berlanjut pasti akan menimbulkan permasalahan yang cukup serius.
Cinta dalam kepemimpinan
Demikian juga dengan kepemimpinan.hingga saat ini masih banyak manajer yg beranggapan bahwa keberhasilan kepemimpinan diukur dari rasa takut bawahan, padahal, yang mesti dibangun adalah rasa cinta bawahan. Teladan yg ditunjukan Nabi Muhamad SAW semestinya jadi acuan, kecintaan dan ketaatan yang luar biasa para sahabat terhadap beliau bukan lahir dari ketakutan dan ancaman , tapi muncul dari rasa cinta yg mendalam .
Tetapi kecintaan mereka tidak datang begitu saja semuanya dimulai dari sikap dan perilaku Nabi SAW yg sangat mencintai umatnya dan sangat perduli terhadap nasib mereka. Rasulullah SAW tidak pernah berhenti memikirkan umatnya, beliau selalu bekerja keras dan bedo’a untuk kebaikan mereka.
Firman Allah SWT : ” Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yg kamu alami , (dia) sangat menginginkan kebaikan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang’ yg beriman”(QS At taubah/9 : 128).
Perubahan dunia
Dunia masa depan semakin menuntut pola win-win solution, penghargaan terhadap nilai ”humanisme, spiritualitas dan sensitifitas terhadap keberlangsungan lingkungan, , koporasi, negara, dan entitas lainnya di tuntut untuk semakin membuka diri dalam irama interdependensi yg mengglobal. negara dan perusahaan yg ingin menang sendiri akan menjadi “common enemy” setiap negara dan korporasi yg lain .
Realitas seperti inilah yg akan menjadiakn setiap pemaksaan,ancaman dan penguasaan atas entitas lain menjadi tidak populer. Pemaksaan digantikan partisipasi, ketakutan digantikan cinta, mekanisasi digantikan dengan humanisasi , ketamakan digantikan dengan moralitas dan spiritualitas akan semakin punya tempat.
Iklim di tempat kerja pun ditutut menyesuaikan. Manajemen by humanity semakin tidak terelakan, relasi kaku dan bossy antara atasan dan bawahan sudah harus dihilangkan, pekerja bukan budak, tapi mitra dan sahabat yg pengorbanan dan dedikasinya menjadi faktor penting keberlangsungan perusahaan dan kesuksesan para pemimpin.
Kesadaran tentang situasi dan paradigma yg berubah ini harus dimiliki oleh semua pihak . pemberlakuan Good Govermance , akan efektif manakala spirit ini terpahami secara proporsional oleh pihak manajemen maupun pengambil kebijakan.
Indikasi sederhana yg bisa digunakan untuk mengukur pemahaman terhadap perubahan paradigma tersebut antara lain : kesiapan merubah cara pandang terhadap posisi dan peran masing-masing .
Cara pandang lama melihat kedudukan sebagai sebagai jabatan khusus, pangkat dan status sehingga merasa berhak menuntut pelayanan dan penghormatan orang lain. Cara pandang baru melihat jabatan sebagai amanah yg harus dijaga dan ditunaikan.
Menunaikan amanah merupakan tolak ukur keberagamaan.semakin baik amanah di tunaikan , semakin tingi kualitas keberagamaan, sebaliknya , mengabaikan amanah berarti merusak agama kata Rasulullah SAW : ”Tidak beragama mereka yg tidak menunaikan amanah”.
Dalam kaitan ini , kedudukan dan jabatan yang di emban seseorang lebih merupakan taklif (beban yg harus dipikul) bukan tasyrif (kemuliaan yang menjadikan orang bebas berbuat).
Status kita adalah pelayan masyarakat, tugas utamanya adalah melayani kebutuhan masyarakat dan mengarahkan masyarakat pada kemakmuran bersama. ”Setiap kamu adalah pemimpin,dan setiap pemimpin akan ditanya bagaimana ia menunaikan amanah kepemimpinannya itu’begitu pesan Nabi SAW. ( Kontributor Hilal Tri Anwari, Majalah Gozian Vol 01 Syawal 1429H)
1001 JALAN KESEMBUHAN
Banyak cara mengobati penyakit untuk menuju kesembuhan. Allah pun telah menjamin bahwa setiap sakit pasti ada obatnya. Ini bisa, menjadi gambaran dan motivasi untuk mengobati sakit, baik ringan atau berat. Jadi Alah memotivasi kita untuk tak pernah menyerah dalam mencari kesembuhan. Yang harus dingat, setiap pengobatan yang kita usahakan harus tetap dalam koridor syar'i.
MENGAPA BEROBAT ALTERNATIF?
Dewasa ini banyak orang memakai pengobatan alternatif ketimbang cara medis. Bahkan beberapa waktu lalu pengobatan alternatif ini sempat naik daun. Ada yang sampai terkagum-kagum dengan khasiatnya, karena saat baru pertama kali mencoba langsung merasakan hasilnya. Namun di balik semua itu orang memilih untuk berobat alternatif karena memiliki beberapa alasan diantaranya adalah :
Back to nature : kembali ke alam
Orang ingin kembali memakai segala sesuatu yang alami. Apalagi sebagian orang merasa jenuh dan bosan dengan mengkonsumsi bahan-bahan sintesis dan memakai bahan kimia berbahaya. Baik memakan / minuman ataupun obat
Memperkecil efek samping. Obat alternatif lebih kecil efek sampingnya di banding obat kimia.
Biaya lebih murah di banding berobat medis.
Mudah di dapat atau bisa di tanam sendiri misalnya untuk jamu (kunyit, temu giring dan sejenisnya bisa di tanam sendiri). Bisa juga membeli siap saji.
MACAM-MACAM PENGOBATAN ALTERNATIF
JAMU
Jamu di buat dari tumbuhan rempah-rempah yang bisa di dapat dengan mudah di sekitar rumah. Biasanya disajikan dengan cara dibuat minuman atau berwujud bubuk instan yang di haluskan dan siap saji. Jamu olahan bisa berwujud cair atau kering. Jamu yang dikeringkan bisa awet dalam jangka waktu lama.
Obat tradisional ini juga bisa dihasilkan dari tanaman buah / bunga, baik itu digunakan untuk obat dalam / obat luar(luka / keseleo). Bisa dikonsumsi langsung atau juga ditumbuk dibuat minuman. Untuk obat luar biasanya dengan cara dioleskan dan diurut. Ada juga obat yang didapat dari binatang.
HERBA
Saat ini obat-obatan herba banyak diminati. Selain sebagai perpaduan dari thibbun nabawi dan obat tradisional Indonesia, obat ini juga dilengkapi izin Depkes dan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Keampuhan telah banyak dibuktikan. Untuk lebih memudahkan mengkonsumsinya, obat herba ini dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk instan, ataupun cair. Pembuatan dari obat herba ini juga dipisah-pisahkan berdasarkan jenis-jenis penyakit dan cara penggunaannya untuk memudahkan konsumen. Harganya pun cukup terjangkau.
MADU
Madu adalah sari bunga yang dihasilkan oleh lebah. Madu dapat dimanfaatkan sebagai obat alami yang memiliki berpuluh-puluh manfaat, untuk pengobatan ataupun menjaga stamia. Madu bisa diminum langsung maupun diencerkan dengan air (seperti sirup). Bisa juga dicampurkan dalam jamu atau makanan.
Selain untuk obat dalam, madu bisa juga digunakan sebagai obat luar serta menjaga kesehatan dan kekencangan kulit. Selain jenis pengobatan diatas masih banyak lagi macam pengobatan tradisional lainnya, seperti menggunakan susu kuda liar, susu kambing, minyak zaitun, miyak kelapa (VCO) dan lain-lain.
BEKAM
Bekam adalah suatu pengobatan yang telah ada pada masa Rasulullah SAW. saat ini bekam sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Metode bekam tak ubahnya mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh yang dilakukan pada titik tertentu. Bekam terdiri atas 2 macam, yaitu bekam kering dan bekan basah, pada bekam kering tidak dilakukan penyayatan untuk mengeluarkan darah kotor.pada bekam basah, orang yang melakukan harus benar-benar mahir agar hasil yang dicapai maksimal, dan agar penyayatan tidak mengenai pembuluh darah / syaraf, serta setelah bekam luka kering, tidak membekas. Kadang sayatan diganti dengan menggunakan jarum khusus.saat dilakukan bekam basah, tekanan darah harus dalam kondisi stabil. Perlu diingat, semua alat yang digunakan untuk bekam harus dalam keadaan bersih dan steril.
TUSUK JARUM
Tusuk jarum diperkirakan telah dikenal masyarakat Cina semenjak ratusan tahun silam. Tusuk jarum adalah suatu metode pengobatan dengan menginjeksi tubuh pada titik-titik syaraf tertentu. Tusuk jarum disebut juga akupuntur. Akupuntur kadang juga digabungkan dengan pengobatan medis.
PIJAT REFLEKSI
Metode pengobatan ini juga dikenal luas di tengah masyarakat. Pijat refleksi biasanya memakai alat bantu berupa tongkat kecil / kayu yang digunakan untuk memijat titik-titik syaraf tertentu. Selain untuk mengendorkan syaraf juga untuk memperlancar peredaran darah. Bagian titik-titik syaraf tertentu yang diperkirakan mengalami gangguan, jika dipijat atau ditekan dengan ujung jari atau kayu pemijat akan terasa sakit. Namun jika tidak mengalami gangguan akan terasa biasa saja. Pijat refleksi bisa dilakukan sendiri. Jika kita tak tahu mana titik-titik syaraf yang harus dipijat, di toko-toko buku dapat kita jumpai dengan mudah. Buku petunjuk cara-cara pijat refleksi lengkap beserta gambar titik-titik syaraf untuk mempermudah pemijatan. Misalnya jika sakit kepala kita bisa memijat bagian sela jari antara ibu jari dan telunjuk, dan seterusnya.
YANG IN BUKAN PENGOBATAN ALTERNATIF!!!!
Pengobatan alternatif di atas hanyalah sebagian dari banyak jenis pengobatan. Namun tetaplah hati-hati memilihnya. Ada banyak jenis metode pengobatan ditawarkan dengan menjanjikan kesembuhan. Ada yang mengaku kyai dengan reputase penyembuhan ini dan itu, memakai rajah atau menggunakan media binatang untuk memindahkan penyakit, terkadang pula membekali pasien dengan benda-benda yang katanya "sudah diisi" sebagai penolak bala penyakit dan kesembuhan. Na'udzubillah. Sesungguhnya Allah meminta kita untuk berikhtiar dalam mencari kesembuhan, tapi tidak dengan cara-cara tercela, apalagi dengan cara-cara yang menjatuhkan kita dalam kesyirikan. Islam telah memberikan banyak pengobatan. Seperti thibbun nabawi dengan bekam, madu, minyak zaitun, dan lain-lain. Sekali lagi, semoga kita tidak terjebak dalam pengobatan tak syar'i, misalnya dengan mendatangi dukun dan sejenisnya. Dan ingat pula untuk selalu menjaga diri baik lahir maupun batin. (ummu deedat)
* Sumber : Majalah Nikah Volume 6 No. 11 (15 Februari-15 Maret 2008 / Shafar- Rabiul Awal 1429).
MENGAPA BEROBAT ALTERNATIF?
Dewasa ini banyak orang memakai pengobatan alternatif ketimbang cara medis. Bahkan beberapa waktu lalu pengobatan alternatif ini sempat naik daun. Ada yang sampai terkagum-kagum dengan khasiatnya, karena saat baru pertama kali mencoba langsung merasakan hasilnya. Namun di balik semua itu orang memilih untuk berobat alternatif karena memiliki beberapa alasan diantaranya adalah :
Back to nature : kembali ke alam
Orang ingin kembali memakai segala sesuatu yang alami. Apalagi sebagian orang merasa jenuh dan bosan dengan mengkonsumsi bahan-bahan sintesis dan memakai bahan kimia berbahaya. Baik memakan / minuman ataupun obat
Memperkecil efek samping. Obat alternatif lebih kecil efek sampingnya di banding obat kimia.
Biaya lebih murah di banding berobat medis.
Mudah di dapat atau bisa di tanam sendiri misalnya untuk jamu (kunyit, temu giring dan sejenisnya bisa di tanam sendiri). Bisa juga membeli siap saji.
MACAM-MACAM PENGOBATAN ALTERNATIF
JAMU
Jamu di buat dari tumbuhan rempah-rempah yang bisa di dapat dengan mudah di sekitar rumah. Biasanya disajikan dengan cara dibuat minuman atau berwujud bubuk instan yang di haluskan dan siap saji. Jamu olahan bisa berwujud cair atau kering. Jamu yang dikeringkan bisa awet dalam jangka waktu lama.
Obat tradisional ini juga bisa dihasilkan dari tanaman buah / bunga, baik itu digunakan untuk obat dalam / obat luar(luka / keseleo). Bisa dikonsumsi langsung atau juga ditumbuk dibuat minuman. Untuk obat luar biasanya dengan cara dioleskan dan diurut. Ada juga obat yang didapat dari binatang.
HERBA
Saat ini obat-obatan herba banyak diminati. Selain sebagai perpaduan dari thibbun nabawi dan obat tradisional Indonesia, obat ini juga dilengkapi izin Depkes dan dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Keampuhan telah banyak dibuktikan. Untuk lebih memudahkan mengkonsumsinya, obat herba ini dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk instan, ataupun cair. Pembuatan dari obat herba ini juga dipisah-pisahkan berdasarkan jenis-jenis penyakit dan cara penggunaannya untuk memudahkan konsumen. Harganya pun cukup terjangkau.
MADU
Madu adalah sari bunga yang dihasilkan oleh lebah. Madu dapat dimanfaatkan sebagai obat alami yang memiliki berpuluh-puluh manfaat, untuk pengobatan ataupun menjaga stamia. Madu bisa diminum langsung maupun diencerkan dengan air (seperti sirup). Bisa juga dicampurkan dalam jamu atau makanan.
Selain untuk obat dalam, madu bisa juga digunakan sebagai obat luar serta menjaga kesehatan dan kekencangan kulit. Selain jenis pengobatan diatas masih banyak lagi macam pengobatan tradisional lainnya, seperti menggunakan susu kuda liar, susu kambing, minyak zaitun, miyak kelapa (VCO) dan lain-lain.
BEKAM
Bekam adalah suatu pengobatan yang telah ada pada masa Rasulullah SAW. saat ini bekam sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Metode bekam tak ubahnya mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh yang dilakukan pada titik tertentu. Bekam terdiri atas 2 macam, yaitu bekam kering dan bekan basah, pada bekam kering tidak dilakukan penyayatan untuk mengeluarkan darah kotor.pada bekam basah, orang yang melakukan harus benar-benar mahir agar hasil yang dicapai maksimal, dan agar penyayatan tidak mengenai pembuluh darah / syaraf, serta setelah bekam luka kering, tidak membekas. Kadang sayatan diganti dengan menggunakan jarum khusus.saat dilakukan bekam basah, tekanan darah harus dalam kondisi stabil. Perlu diingat, semua alat yang digunakan untuk bekam harus dalam keadaan bersih dan steril.
TUSUK JARUM
Tusuk jarum diperkirakan telah dikenal masyarakat Cina semenjak ratusan tahun silam. Tusuk jarum adalah suatu metode pengobatan dengan menginjeksi tubuh pada titik-titik syaraf tertentu. Tusuk jarum disebut juga akupuntur. Akupuntur kadang juga digabungkan dengan pengobatan medis.
PIJAT REFLEKSI
Metode pengobatan ini juga dikenal luas di tengah masyarakat. Pijat refleksi biasanya memakai alat bantu berupa tongkat kecil / kayu yang digunakan untuk memijat titik-titik syaraf tertentu. Selain untuk mengendorkan syaraf juga untuk memperlancar peredaran darah. Bagian titik-titik syaraf tertentu yang diperkirakan mengalami gangguan, jika dipijat atau ditekan dengan ujung jari atau kayu pemijat akan terasa sakit. Namun jika tidak mengalami gangguan akan terasa biasa saja. Pijat refleksi bisa dilakukan sendiri. Jika kita tak tahu mana titik-titik syaraf yang harus dipijat, di toko-toko buku dapat kita jumpai dengan mudah. Buku petunjuk cara-cara pijat refleksi lengkap beserta gambar titik-titik syaraf untuk mempermudah pemijatan. Misalnya jika sakit kepala kita bisa memijat bagian sela jari antara ibu jari dan telunjuk, dan seterusnya.
YANG IN BUKAN PENGOBATAN ALTERNATIF!!!!
Pengobatan alternatif di atas hanyalah sebagian dari banyak jenis pengobatan. Namun tetaplah hati-hati memilihnya. Ada banyak jenis metode pengobatan ditawarkan dengan menjanjikan kesembuhan. Ada yang mengaku kyai dengan reputase penyembuhan ini dan itu, memakai rajah atau menggunakan media binatang untuk memindahkan penyakit, terkadang pula membekali pasien dengan benda-benda yang katanya "sudah diisi" sebagai penolak bala penyakit dan kesembuhan. Na'udzubillah. Sesungguhnya Allah meminta kita untuk berikhtiar dalam mencari kesembuhan, tapi tidak dengan cara-cara tercela, apalagi dengan cara-cara yang menjatuhkan kita dalam kesyirikan. Islam telah memberikan banyak pengobatan. Seperti thibbun nabawi dengan bekam, madu, minyak zaitun, dan lain-lain. Sekali lagi, semoga kita tidak terjebak dalam pengobatan tak syar'i, misalnya dengan mendatangi dukun dan sejenisnya. Dan ingat pula untuk selalu menjaga diri baik lahir maupun batin. (ummu deedat)
* Sumber : Majalah Nikah Volume 6 No. 11 (15 Februari-15 Maret 2008 / Shafar- Rabiul Awal 1429).
Langganan:
Postingan (Atom)